ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Konfrontasi antara Amerika Serikat (AS) dan China nampaknya masih akan terus menajam.
Pasalnya, AS bertekad untuk menghentikan dominasi ekonomi China di pentas global.
Tim Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan menggunakan semua alat yang tersedia untuk melawan praktik perdagangan yang tidak adil oleh China.
Sejauh ini hubungan kedua negara belum terlalu harmonis, terlebih Pemerintahan Biden belum juga menghapus tarif tinggi untuk Beijing.
Dokumen yang dirilis tidak mengumumkan alat yang akan digunakan Pemerintah AS. Tetapi dokumen itu meresmikan pernyataan yang dibuat oleh Biden dan anggota timnya dalam beberapa bulan terakhir tentang bagaimana mereka akan menangani China dan prioritas permasalahan perdagangan lainnya.
“Mengatasi tantangan China akan membutuhkan strategi yang komprehensif dan pendekatan yang lebih sistematis daripada pendekatan sedikit demi sedikit di masa lalu,” kata dokumen tersebut, dilansir dari CNBC International, Sabtu (6/3/2021).
“Administrasi Biden sedang melakukan tinjauan komprehensif terhadap kebijakan perdagangan AS terhadap China sebagai bagian dari pengembangan strategi China secara keseluruhan,” tambah dokumen tersebut.
Laporan tersebut menguraikan beberapa tindakan merugikan dari China, seperti hambatan untuk membatasi akses pasar, program kerja paksa yang disetujui pemerintah, subsidi yang tidak adil, transfer teknologi yang memaksa, akuisisi ilegal, dan pelanggaran kekayaan intelektual Amerika.
“Kemudian penyensoran dan pembatasan lain di internet dan ekonomi digital, dan kegagalan untuk memberikan perlakuan kepada perusahaan Amerika di berbagai sektor yang sebanding dengan perlakuan yang diterima perusahaan China di sektor tersebut di Amerika Serikat,” kata laporan itu.
Dokumen itu menambahkan Pemerintahan Biden akan bekerja sama dengan mitra dan sekutu untuk memastikan bahwa China memenuhi kewajiban perdagangannya. Pemerintah juga akan menjadikannya prioritas utama untuk menangani program kerja paksa China yang menargetkan Muslim Uighur dan kelompok minoritas lainnya.
Rilis laporan itu datang ketika Katherine Tai, calon Biden untuk Perwakilan Dagang AS, menunggu persetujuan dari Senat. Tai mengaku akan bekerja untuk mengatasi berbagai masalah mengenai perdagangan dan praktik ekonomi China termasuk perlindungan kekayaan intelektual, pembatasan akses pasar, dan sensor.
Dia siap menjajaki berbagai pilihan untuk mengatasi masalah tersebut, termasuk melalui pembicaraan bilateral tetapi tidak akan ragu untuk bertindak jika pembicaraan itu terbukti tidak efektif. (ATN)
Discussion about this post