ASIATODAY.ID, JAKARTA – Amerika Serikat dan Taiwan telah menjalin hubungan baik.
Dalam satu tahun terakhir, pemerintahan AS di bawah Donald Trump semakin meningkatkan intensitas hubungannya dengan Taiwan.
Pemerintahan Trump telah mengizinkan penjualan senjata bernilai miliaran dolar ke Taiwan, dan pada Agustus lalu, Menteri Kesehatan Alex Azar menjadi pejabat paling senior dari Washington yang mengunjungi pulau tersebut.
“Kami bersahabat dan memiliki kesamaan nilai. AS mengagumi Taiwan sebagai negara demokrasi yang kuat,” kata Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O’Brien, dalam telekonferensi dari Manila, Filipina pada Senin (23/11/2020).
“Hubungan kami dengan Taiwan sangatlah dekat,” sambungnya.
O’Brien menegaskan bahwa segala bentuk usaha dalam menjadikan Taiwan sebagai wilayah China (Tiongkok) akan berujung pada konsekuensi serius. Tidak hanya dari AS, O’Brien juga menilai komunitas global akan menentang upaya China dalam menggabungkan Taiwan ke dalam wilayah mereka.
China menganggap Taipei sebagai bagian “tak terpisahkan” dari wilayah Negeri Tirai Bambu. Anggapan ini dilakukan meski Taiwan tidak dikendalikan Partai Komunis China, dan sudah menjalankan pemerintahan secara terpisah sejak berakhirnya Perang Sipil China pada 1949.
Salah satu bentuk kedekatan AS dan Taiwan terlihat dari penjualan senjata bernilai miliaran dolar dari AS ke Taiwan selama pemerintahan Trump.
Peristiwa lainnya yang memperlihatkan kedekatan adalah saat seorang perwira Angkatan Laut AS mendatangi Taiwan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Beberapa sumber mengidentifikasi petinggi Angkatan Laut AS yang mendatangi Taiwan pada Minggu kemarin adalah Laksamana Muda Michael Studeman.
Kunjungan tersebut dipastikan akan membuat China semakin geram.
“AS akan selalu mendukung teman-teman kami di Taipei,” sebut O’Brien. (ATN)
Discussion about this post