ASIATODAY.ID, JAKARTA – Amerika Serikat (AS) menutup ruang bisnis raksasa teknologi China, Huawei dan jaringannya.
Bureau of Industry and Security (BIS) Amerika Serikat (AS), bagian dari Department of Commerce telah mengumumkan akan membatasi Huawei dalam mengakses chipset karya perusahaan asal negaranya.
Menurut siaran pers yang dirilis BIS, Huawei telah mampu menghindari larangan dagang yang diterapkan pemerintah AS dengan membeli komponen karya perusahaan asal negara tersebut melalui perusahaan pihak ketiga.
Menyitat GSM Arena, Selasa (18/8/2020), US Department of Commerce akan melarang operasional 38 perusahaan yang seluruhnya terkait langsung dengan Huawei di 21 negara, dimana perusahaan-perusahaan tersebut diklaim dimanfaatkan Huawei untuk mengakali larangan dagang yang diperpanjang pemerintah AS hingga bulan Mei 2021.
Perusahaan yang terkait dengan Huawei disebut terhubung dengan Huawei yang beroperasi di luar China, termasuk pusat desain dan Huawei Cloud, serta sejumlah pusat riset dan pengembangan atau R&D yang tersebar di Eropa.
Pernyataan yang disampaikan dalam siaran pers tersebut dinilai GSM Arena mengindikasikan tujuan pemerintah AS untuk membatasi Huawei dalam berbisnis dengan perusahaan teknologi besar asal negaranya.
Upaya pembatasan ini didasarkan oleh kekhawatiran AS bahwa Partai Komunis China akan mengarahkan Huawei untuk memenuhi skema melawan pemerintah atau warga negaranya.
Menurut laporan APNews pada awal bulan Agustus lalu yang mengutip petinggi Huawei, raksasa telekomunikasi China ini akan kehabisan chipset prosesor.
Dan Huawei akan diharuskan untuk memangkas produksi prosesor Kirin high-end karyanya. Sejumlah pihak memprediksi pada bulan Mei 2021 mendatang, Huawei akan mendapatkan kabar lebih baik terkait dengan situasi ini.
Sebelumnya, Huawei mengonfirmasi bahwa pihaknya akan merilis versi pembaruan dari MateBook X Pro. hal ini juga didukung oleh video teaser yang diunggah Huawei, membahas soal ketipisan dan bobot ringan dari laptop ini.
Dengan demikian, versi baru dari MateBook Pro X akan hadir dengan desain dan probabilitas lebih baik jika dibandingkan dengan pendahulunya. Rumor sebelumnya mengindikasikan bahwa layar laptop ini akan hadir dengan bezel berukuran tipis sehingga diklaim menyerupai layar yang mengambang.
Sementara itu, rumor sebelumnya juga mengindikasikan bahwa anak perusahaan Huawei, Honor, akan memperkenalkan laptop MagicBook SE baru. Laptop ini ditargetkan untuk pekerja kantoran dan pelajar yang mencari perangkat dengan harga terjangkau. (ATN)
Discussion about this post