ASIATODAY.ID, JAKARTA – ASEAN menunjuk sepuluh atlet dan ofisial olahraga terkemuka sebagai Duta Olahraga Wanita, untuk mempromosikan kesetaraan gender di seluruh kawasan Asia Tenggara.
Seluruh duta olahraga yang terpilih, akan menggunakan pengaruh mereka untuk mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan melalui olahraga, sekaligus menyebarkan pesan penyemangat kepada komunitas ASEAN.
Inisiatif ini merupakan bagian dari kampanye #WeScore ASEAN yang dibiayai oleh pemerintah Jepang melalui Japan-ASEAN Integration Fund.
“Melalui kerjasama ASEAN dan Jepang, perempuan dalam olahraga muncul sebagai salah satu bidang utama kerja sama olahraga,” kata Pemimpin SOMS Badan Olahraga Jepang Divisi Hubungan Internasional, Tomohiko Arai, dalam keterangan tertulis yang diterima Sabtu (4/12/2021).
Terdapat sejumlah kemajuan yang dicapai dalam mempromosikan kesetaraan gender melalui diskusi dan pertukaran perspektif.
“ASEAN akan mengambil langkah-langkah untuk menciptakan lingkungan masyarakat yang menjunjung kesetaraan gender melalui olahraga,” tambahnya.
Adapun Duta Olahraga Wanita ASEAN yang telah ditetapkan adalah HRH Princess ‘Azemah Ni’matul Bolkiah (atlet polo dari Brunei Darussalam), Sokha Pov (atlet bela diri tradisional dari Kamboja), Leani Ratri Oktila (atlet para-bulu tangkis Indonesia), Soulamphone Kerdla (kepala pelatih tim renang nasional Laos), Farah Ann Abdul Hadi (pesenam Malaysia).
Selanjutnya, Soe Soe Myar (atlet taekwondo dan wasit asal Myanmar), Hidilyn Diaz (atlet angkat besi Filipina), Amita Berthier (pemain anggar Singapura), Panikpak Wongpattanakit (atlet taekwondo dari Thailand) dan Tuyet Van Chau (atlet taekwondo dari Vietnam).
Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN untuk Komunitas Sosial Budaya ASEAN, Ekkaphab Phanthavong menyoroti warisan Olimpiade Tokyo 2020 sebagai permainan yang paling seimbang secara gender sejak pertama didirikan.
“Belajar dari diskusi kita dengan para duta dan pakar olahraga, kita semua perlu berpikir di luar pencapaian perempuan dan anak perempuan dalam kegiatan dan kompetisi olahraga. Kita harus mulai memperhatikan kepemimpinan dan jenjang karir perempuan di lembaga olahraga, serta keselamatan dan perlindungan mereka,” kata Ekkaphab Phanthavong.
Kampanye ASEAN #WeScore berkontribusi pada implementasi ASEAN Work Plan on Sports 2021-2025 dan sejalan dengan Visi ASEAN 2025 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) PBB nomor 5: Mencapai Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Semua Perempuan dan Anak Perempuan. (ATN)
Discussion about this post