ASIATODAY.ID, PHNOM PENH – Di tengah kekhawatiran penyebaran Covid-19 varian baru di Asia, Kamboja justru sudah mulai membuka kembali sekolah dan museum.
Kamboja berani membuka kembali sekolah, padahal negara-negara tetangganya menutup diri akibat virus yang kembali menyebar.
Pada Senin (4/1/2021), para pelajar memakai masker dan berbaris untuk dicek suhu tubuhnya. Tak hanya itu, mereka diwajibkan mencuci tangan sebelum diperbolehkan masuk ke sekolah.
Mereka yang bisa bersekolah kembali saat ini adalah sekolah swasta, sementara untuk sekolah negeri akan dibuka kembali pekan depan.
Di Museum Genosida Tuol Sleng, bekas pusat penyiksaan dan penjara Khmer Merah di ibu kota, para staf dan pengemudi tuk tuk menunggu kedatangan pengunjung.
“Saya khawatir kami dapat terinfeksi, tapi saya melihat bahwa kami, orang Kamboja, disiplin dalam mengikuti instruksi yang ditetapkan pemerintah mengenai penggunaan masker, mencuci tangan dengan alkohol atau sabun, dan menjaga jarak,” kata Theun Ngor, 43, pengemudi tuk tuk, dilansir dari CNA, Selasa (5/1/2021).
Pada November lalu Kamboja memberlakukan berbagai pembatasan setelah wabah Covid-19 menjangkiti sebuah komunitas. Diduga penyebaran berawal dari seorang perempuan 56 tahun yang melakukan perjalanan ke dua kota terbesar di negara itu.
Di saat Kamboja melonggarkan pembatasan, negara tetangganya, Thailand tengah menghadapi infeksi Covid-19 terbesar sejak awal pandemi. Negeri Gajah Putih diperingatkan dapat menghadapi penguncian jika kasus infeksi tidak menurun dalam waktu dekat. (ATN)
Discussion about this post