ASIATODAY.ID, DELAWARE – Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden akan menunjuk mantan Menteri Luar Negeri John Kerry sebagai pemimpin agenda utama Biden mengatasi perubahan iklim.
Kerry merupakan satu dari beberapa tokoh yang akan diumumkan Biden sebagai bagian dari kabinetnya pada Selasa (24/11/2020).
Beberapa tokoh lainnya juga mencuat seperti Avril Haines sebagai perempuan pertama yang memimpin urusan intelijen AS, dan Antony Blinken sebagai Menlu — posisi terpenting dalam kebijakan luar negeri.
Tim transisi Biden mengatakan bahwa Kerry akan berkomitmen “memerangi perubahan iklim.” Mantan Menlu di era Barack Obama itu juga akan menjadi pejabat pertama di AS yang didedikasikan khusus untuk urusan perubahan iklim di Dewan Keamanan Nasional AS.
Kerry menandatangani Perjanjian Iklim Paris mewakili AS pada 2016. Perjanjian itu merupakan komitmen negara-negara dunia dalam membatasi meningkatnya temperatur global.
Di bawah presiden Donald Trump, AS menjadi negara pertama yang menarik diri dari perjanjian tersebut. Namun Biden berjanji akan segera bergabung kembali.
“Amerika akan segera mendapatkan sebuah pemerintahan yang menanggapi krisis iklim sebagai isu darurat seperti sebuah ancaman terhadap keamanan nasional,” tulis Kerry via Twitter, dilansir dari laman BBC.
“Saya bangga dapat bekerja sama dengan presiden terpilih, mitra-mitra kami dan para pemimpin muda dalam pergerakan iklim untuk mengatasi krisis ini sebagai Utusan Iklim Presiden,” sambungnya.
Pengumuman beberapa nama pengisi kabinet Biden akan dilakukan seiring semakin meningkatnya seruan agar Trump segera mengakui kekalahan dalam pemilu AS. Hingga kini, Trump belum juga bersedia menerima kemenangan Biden.
Senin kemarin, Biden mengaku akan fokus mempersiapkan diri untuk bekerja di hari pertama dirinya menjadi presiden.
“Saya membutuhkan sebuah tim yang siap di hari pertama untuk membantu saya membawa Amerika dalam memandu dunia menghadapi berbagai tantangan terbesar saat ini,” ungkapnya. (ATN)
Discussion about this post