ASIATODAY.ID, JAKARTA – Bencana Banjir yang melanda Jakarta diawal 2020, tidak hanya menggenangi ribuan rumah warga, namun banjir juga menelan korban jiwa.
Seorang warga Cipinang Melayu bernama M.Ali (82) meninggal saat banjir menerjang kediamannya di kawasan Kelurahan Cipinang Melayu RT04/04, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, Rabu (01/01/2020).
“Saat ini ada satu orang korban banjir di Cipinang Melayu meninggal dunia,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus.
Bukan hanya petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta saja, polisi pun ikut membantu proses evakuasi.
Evakuasi jasad korban bahkan dipimpin langsung oleh Direktur Sabhara Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ngajib yang tengah meninjau lokasi banjir di Cipinang Melayu.
Selain guru ngaji tersebut, diduga masih ada dua orang warga lain yang meninggal dunia dalam upaya evakuasi. Memang diketahui banjir di sana cukup tinggi yakni seleher orang dewasa.
“Korban banjir diantaranya sampai saat ini di Cipinang Melayu sudah ada 1 yang meninggal dunia dan diduga masih ada 2 orang yang meninggal dalam upaya evakuasi,” jelas Yusri
Fokus Evakuasi
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan saat ini pihaknya fokus melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir.
“Pada fase ini semua fokus pada evakuasi penyelamatan warga. Karena curah hujan tidak dalam kendali kita, tapi penanggulangan ada dalam kendali kita. Sekarang fokus kita ke situ dulu,” kata Anies saat dijumpai meninjau Tanggul di Jalan Latuharhari, Jakarta Pusat, Rabu.
Pada saat pagi hari dirinya meninjau Cipinang Melayu, Jakarta Timur, masih banyak masyarakat yang terjebak di kediamannya dan membutuhkan evakuasi.
“Tadi di Cipinang Melayu, sudah ada 10 lebih perahu karet kita masuk ke kampung- kampung menjemput warga yang masih di dalam. Lebih dari 100 warga masih di dalam rumahnya,” ujar Anies.
Menurut Anies, saat ini banjir tidak hanya melanda wilayah Ibu Kota Jakarta tapi juga wilayah lainnya seperti Depok, Tangerang, Bekasi dan Bogor.
Karena itu pihaknya selain fokus pada evakuasi warga bersiap melakukan pencegahan untuk menerima lonjakan air kiriman dari Depok dan Katulampa.
“Kita harus mengantisipasi air yang datang dari pegunungan, tadi jam 09.00 WIB, Depok sudah Siaga II, di Katulampa juga posisi sudah meningkat,” katanya.
Air dari Depok perkiraan sampai jam 3 sore, lalu Katulampa sampai jam 6 sore. Jadi kawasan dekat sungai sudah harus waspada. “Kita harus segera antisipasi meski hujan di Jakarta sudah reda,” kata Anies.
Sejak Selasa (31/12/2019) sore hujan mengguyur Ibu Kota Jakarta secara merata hingga Rabu (1/1/2020) pagi.
Akibatnya sejumlah akses pemukiman dan jalan terendam oleh banjir mulai dari selutut hingga setinggi dada orang dewasa. (Ant / ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post