ASIATODAY.ID, JAKARTA – Ribuan warga yang menjadi korban banjir Jakarta dievakuasi ke tempat pengungsian yang aman.
Posko banjir Jakarta mencatat hingga Rabu malam (01/01/2020), jumlah pengungsi banjir di seluruh wilayah DKI Jakarta mencapai angka 31.232 orang.
Pengungsi itu tersebar di Jakarta Pusat sebanyak 310 orang untuk dua lokasi pengungsian. Kelurahan terdampak yakni Bendungan Hilir, Petamburan dan Karet Tengsin.
Jakarta Utara sebanyak 1.515 orang untuk 23 lokasi pengungsian. Kelurahan terdampak antara lain Rorotan, Semper Barat, Semper Timur, Sukapura, Kelapa Gading Timur dan Pegangsaan Dua.
Jakarta Barat sebanyak 10.686 orang tersebar di 97 lokasi pengungsian. Kelurahan terdampak diantaranya Jelambar, Tomang, Wijaya Kusuma, Srengseng, Semanan, Kalideres, Tegal Alur, Pegadungan, Kota Bambu Selatan, Kedoya Utara dan Sukabumi Selatan.
Jakarta Timur sebanyak 13.516 orang tersebar di 99 lokasi pengungsian. Kelurahan terdampak Kebon Manggis, Kampung Melayu, Bidara Cina, Cipinang Besar Selatan, Klender, Pondok Bambu, Pondok Kelapa, Cawang, Balekembang, Dukuh dan Cipinang Melayu.
Jakarta Selatan sebanyak 5.305 orang tersebar di 48 lokasi pengungsian. Kelurahan terdampak diantaranya Kelurahan Gunung, Petongan, Pengadengan, Cilandak Timur, Pejaten Timur dan Manggarai Selatan.
Para pengungsi umumnya membutuhkan makanan, air bersih, selimut dan karpet.
“Berdasarkan data yang masuk hingga malam, ada 31.232 pengungsi yang dikelola di tempat pengungsian di seluruh Jakarta,” terang Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di kawasan Monas, Jakarta, Rabu (1/1/2020).
Anies memastikan pihaknya telah bekerja untuk mempersiapkan penanganan banjir sejak Selasa malam, 31 Desember 2019.
“Tempat tinggal sementara, hunian, fasilitas kesehatan, obat-obatan, tenaga medis, makanan, dan minuman semua sudah disiapkan,” imbuhnya.
Anies menambahkan, ada sekitar 120 ribu petugas yang dikerahkan untuk bekerja di semua kawasan. Dia menuturkan sebanyak empat orang meninggal akibat banjir.
“Dua di Jakarta Timur, satu di Jakarta Pusat, dan satu lagi di Jakarta Selatan. Mudah-mudahan angkanya tidak bertambah, dan kita memastikan seluruh medis sudah bekerja di semua kawasan,” tegasnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut mengatakan pihaknya terus bersiaga untuk penanganan banjir. Terlebih, katanya, tinggi muka air di Bendung Katulampa cukup mengkhawatirkan.
Anies mengimbau seluruh warga yang tinggal di daerah aliran Sungai Ciliwung bersiaga menghadapi banjir susulan.
“Petugas kita ada di semua kawasan yang punya risiko, dan memastikan tempat pengungsuan semua kawasan bersiaga,” pungkas Anies.
Air Kiriman Dikendalikan
Anies juga meminta Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat ikut meminimalisasi dampak banjir yang melanda Ibu Kota. Salah satunya dengan mengendalikan debit volume air kiriman dari Bogor.
“Yang harus dikendalikan adalah membangun di hulu. Caranya bagaimana? Membangun waduk lebih banyak, embung lebih banyak, sehingga aliran air yang masuk ke kawasan hilir volumenya terkendali,” usul Anies saat meninjau lokasi banjir di Jalan Jatinegara Barat, Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Kawasan Kampung Melayu misalnya. Banjir yang masih merendam wilayah itu jadi keheranan Anies. Pasalnya, kawasan Kampung Melayu sudah dinormalisasi oleh Pemprov DKI Jakarta.
“Kawasan ini sesungguhnya kawasan yang secara program sudah dilaksanakan program normalisasi, tapi tetap masih terjadi banjir,” jelasnya.
Sungai Ciliwung di kawasan Kampung Melayu dinormalisasi pada masa kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Tujuannya, untuk mengantisipasi banjir yang berasal dari air kiriman.
“Tapi kalau hanya sekadar dilebarkan, ditinggikan. Selama volume air tidak dikendalikan, ya ini contohnya, jadi luber,” ketus Anies.
Beberapa kawasan di Jakarta pada Rabu pagi, 1 Januari 2019, terendam banjir. Peristiwa ini terjadi akibat hujan yang mengguyur wilayah Ibu Kota seharian. Selain itu, banjir Jakarta juga akibat air kiriman dari Bogor. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post