• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
  • Arabic
  • Chinese (Simplified)
  • English
  • French
  • German
  • Indonesian
  • Korean
  • Norwegian
  • Russian
Monday, February 6, 2023
AsiaToday.id
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Bank Central Asia (BCA) Raih Laba Rp7 Triliun di Kuartal I/2021

by Redaksi Asiatoday
April 22, 2021
in Korporasi
2 min read
0
BCA Sabet Penghargaan di CECT Sustainability Awards 2019

Tower Bank BCA di Jakarta Pusat. Dok

ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan entitas anak mencatatkan kinerja keuangan yang solid pada kuartal I 2021, serta posisi permodalan dan likuiditas berada pada posisi yang sehat melewati setahun pandemi Covid-19.

BCA mencatatkan laba bersih sebesar Rp 7 triliun, tumbuh 7 persen secara tahunan (YoY).

Sejalan dengan perekonomian yang berangsur pulih dari pandemi, portofolio total kredit dan obligasi korporasi relatif stabil sejak Desember 2020, mencapai Rp 610 triliun per 31 Maret 2021.

RelatedPosts

Freeport Indonesia Catat Kenaikan Penjualan Tembaga dan Emas di 2022

Kinerja Lesu, Produksi Emas dan Nikel Antam Turun Sepanjang 2022

Vedanta Aluminium Masuk Peringkat Kedua dalam DJSI S&P tahun 2022

Hal ini didukung oleh penempatan pada obligasi korporasi yang meningkat sebesar 6,9 persen dibandingkan posisi Desember 2020.

Sementara itu, BCA membukukan pertumbuhan kredit yang positif pada segmen korporasi, ditopang permintaan pada industri telekomunikasi, minyak nabati dan hewani, serta perkebunan.

“Kinerja solid BCA dan entitas anak tidak lepas dari dukungan para nasabah, regulator, dan seluruh pihak terkait, yang senantiasa bergandengan tangan dengan kami dalam melewati masa-masa sulit ini,” kata Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja, melalui keterangan tertulisnya, Kamis (22/4/2021).

Selaras dengan komitmen BCA untuk meningkatkan pembiayaan, fasilitas kredit untuk bisnis naik hingga 6 persen secara tahunan (YoY). Aktivitas bisnis yang belum pulih sepenuhnya menyebabkan fasilitas tersebut tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal, sehingga total kredit BCA terkoreksi menjadi Rp 586,8 triliun pada akhir Maret 2021.

Dari total portofolio kredit, sekitar 21,4 persen atau Rp 126,0 triliun merupakan portofolio kredit keuangan berkelanjutan.

Dari sisi dana pihak ketiga, BCA berhasil membukukan kinerja yang kuat pada triwulan I 2021. Current account and savings account (CASA) naik 15,4 persen YoY mencapai Rp 655,8 triliun, berkontribusi bagi kenaikan total dana pihak ketiga yang sebesar 14,6 persen YoY menjadi Rp 849,4 triliun.

Sementara itu, deposito berjangka meningkat 12,2 persen YoY menjadi Rp193,6 triliun. Kuatnya pertumbuhan dana pihak ketiga mendorong total aset tumbuh 12,1 persen YoY menjadi Rp1.090,4 triliun di akhir Maret 2021.

Mengenai permodalan, BCA mencatat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 24,5 persen, lebih tinggi dari ketetapan regulator, serta likuiditas tetap memadai dengan loan to deposit ratio (LDR) sebesar 65,2 persen.

Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) terjaga pada tingkat yang bisa ditoleransi sebesar 1,8 persen, dibandingkan kuartal I tahun lalu yang sebesar 1,6 persen. Hl ini didukung oleh relaksasi kebijakan restrukturisasi.

“Sejalan dengan perekonomian yang berangsur pulih dari pandemi, BCA tetap optimis dalam memanfaatkan peluang bisnis di seluruh segmen pada tahun ini,” tutur Jahja. (AT Network)

Tags: Asia BankBank Central AsiaBCA
Previous Post

Kepulauan Natuna Digagas Jadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kelautan

Next Post

Mengapa Jerman Jadi Destinasi Favorit untuk Studi dan Meniti Karir di Dunia?

Next Post
Jerman Diambang Resesi Ekonomi

Mengapa Jerman Jadi Destinasi Favorit untuk Studi dan Meniti Karir di Dunia?

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Indonesia Segera Buka Kembali Pembicaraan dengan China soal Natuna Utara
  • Freeport Indonesia Catat Kenaikan Penjualan Tembaga dan Emas di 2022
  • Kinerja Lesu, Produksi Emas dan Nikel Antam Turun Sepanjang 2022
  • China Kuasai Industri Kapal Global
  • Uni Eropa dan G7 Batasi Harga Produk Minyak Rusia
  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKoreanNorwegianRussian