ASIATODAY.ID, JAKARTA – Kepolisian Hong Kong menangkap 9 warga yang diduga membantu 12 aktivis Hong Kong kabur ke Taiwan pada Agustus lalu.
Para aktivis itu yang terdiri dari 4 pria dan 5 perempuan yang disebut mengatur transportasi pelarian dari Hong Kong ke Taiwan.
Ke-12 aktivis Hong Kong yang mencoba kabur ke Taiwan itu sendiri sudah ditangkap pada Agustus lalu. Perjalanan mereka dihentikan di tengah jalan oleh otoritas China yang kemudian menahan mereka atas tuduhan menyebrang perbatasan secara ilegal.
“Investigasi kami bertujuan untuk memastikan apakah mereka membantu 12 aktivis Hong Kong kabur atau tidak,” kata pejabat Kepolisian Hong Kong dari Biro Triad dan Kriminal, Ho Chun-tung, dikutip dari Reuters, Sabtu (10/10/2020).
Ho Chun-tung menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam operasi penangkapan pada Agustus lalu. Pengusutan yang mereka lakukan lebih ke perkara tindakan membantu aktivis kabur secara ilegal.
“Penangkapan di perairan China tidak ada hubungannya sama sekali dengan Kepolisian Hong Kong,” ujar Ho Chun-tung.
Dari penangkapan tersebut, Kepolisian Hong Kong menyita HK$500 ribu (Rp947 juta) tunai, komputer, telepon genggam, dan dokumen yang berkaitan dengan pembelian kapal.
Sebagai catatan, kaburnya warga Hong Kong ke berbagai negara tak lepas dari disahkanya UU Keamanan Nasional Hong Kong oleh parlemen China. Regulasi yang mengekang kebebasan berpendapat atas dalih keamanan nasional tersebut mendorong warga-warga Hong Kong terutama aktivis, mencari tempat aman agar bisa melanjutkan protes mereka.
Sepanjang 2020, warga Hong Kong aktif memprotes pemerintahnya yang dirasa kian hari kian tunduk terhadap China. Mereka khawatir Hong Kong kehilangan otonominya.
Disahkannya UU Keamanan Nasional Hong Kong menjadi pukulan telak untuk mereka karena bisa dianggap mengganggu keamanan nasional dan bersekongkol dengan pihak asing.
Terkait 12 aktivis Hong Kong yang ditahan oleh China, belum jelas nasibnya. Menurut pengakuan keluarga mereka, 12 aktivis itu tidak mendapat bantuan hukum. Hal itulah yang membuat berbagai pihak curiga Hong Kong membantu China.
Otoritas Hong Kong mengklaim Pemerintah China telah menawarkan bantuan hukum kepada aktivis-aktivis tersebut. Selain itu, mereka juga mengklaim keluarga aktivis mendapat bantuan yang dibutuhkan. (Reuters)
Discussion about this post