ASIATODAY.ID, JAKARTA – Bencana geologi menjadi ancaman nyata yang harus diwaspadai oleh masyarakat di Indonesia.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia merilis status gunung api terbaru di Indonesia, di mana 4 gunungapi berada pada Level III (Siaga), yaitu Gunung Anak Krakatau, Karangetang, Merapi, dan Semeru.
Sementara 17 gunung api berada di Level II (Waspada), di antaranya Gunung Bromo, Kerinci, Raung, Rinjani, Sinabung, dan lainnya, dan 47 gunungapi dengan aktivitas Level I (Normal).
“Bahwa status setiap gunung api seperti ini, masyarakat tidak perlu panik dan senantiasa mencermati apa yang kami sampaikan. Namun kalau ada sesuatu yang mendesak, misal ada peningkatan level, tentu akan kami sampaikan secara khusus kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Pemerintah setempat. Peningkatan maupun penurunan level ini berdasarkan pengamatan intensif yang Badan Geologi lakukan,” ujar Kepala Badan Geologi Sugeng Mujiyanto, pada Konferensi Pers secara virtual, Jumat (31/3/2023).
Sementara untuk kejadian gerakan tanah, selama tahun 2022 Sugeng menyampaikan telah terjadi 1.085 kejadian gerakan tanah, dengan 84 korban jiwa. Sementara sepanjang tahun ini, hingga 24 Maret 2023, telah terjadi 215 kejadian gerakan tanah yang menelan 84 korban jiwa.
“Kita harapkan ke depan kalau bisa tidak ada kejadian gerakan tanah atau longsoran di Indonesia. Pulau Jawa ini sangat rentan. Kami juga mengeluarkan prediksi atau prakiraan gerakan tanah di seluruh Indonesia yang juga kami sampaikan kepada setiap provinsi dan ditembuskan kepada Bupati/Walikota,” tambah Sugeng.
Selain itu, Sugeng juga menjelaskan prakiraan titik rawan gerakan tanah pada jalur-jalur arus mudik menjelang hari raya Idulfitri.
Badan Geologi juga akan melakukan penyelidikan gerakan tanah dan relokasi kepada pemerintah daerah yang mengajukan permohonan tersebut.
“Rencananya kami akan menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan di Jawa Barat, Banten, Bengkulu, dan Nusa Tenggara. Selain itu, kami juga sudah melakukan penyelidikan di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) dan telah kami sampaikan kepada pihak terkait,” pungkas Sugeng. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post