ASIATODAY.ID, COLORADO – Sedikitnya 1.000 rumah penduduk musnah akibat kebakaran hutan yang dipicu angin di negara bagian Colorado, Amerika Serikat (AS).
Sejauh ini dilaporkan tidak ada korban jiwa akibat bencana itu.
“Kebakaran ini adalah bencana dalam gerak cepat selama setengah hari. Banyak keluarga hanya memiliki waktu beberapa menit untuk membawa apa pun yang mereka bisa, hewan peliharaan dan anak-anak mereka ke dalam mobil, dan pergi. Itu tidak terbayangkan,” kata Gubernur Jared Polis saat jumpa pers sebagaimana dilaporkan Al Jazeera, Jumat (31/12/2021).
Polis telah berbicara pada hari Jumat dengan Presiden AS Joe Biden. Presiden telah menyetujui deklarasi bencana besar yang dipercepat untuk wilayah tersebut, yang memungkinkan penduduk dan bisnis untuk mengakses dukungan dengan lebih mudah.
“Kami mungkin memiliki keajaiban Tahun Baru di tangan kami sendiri, jika itu membuktikan bahwa tidak ada korban jiwa,” kata Polis.
Kebakaran hutan melukai sedikitnya belasan orang dan mendorong evakuasi puluhan ribu penduduk di dalam dan sekitar dua kota di timur Pegunungan Rocky dekat Denver, ibu kota negara bagian, pada Kamis.
“Sulit dipercaya ketika Anda melihat kehancuran bahwa kami tidak memiliki daftar 100 orang hilang,” kata Sheriff Boulder County Joe Pelle pada hari Jumat.
Dua dari komunitas yang paling parah terkena kebakaran, Louisville dan Superior, telah ditempatkan di bawah peringatan bahaya karena kekhawatiran kontaminasi.
Kedua kota yang terletak di daerah antara Denver dan Boulder, dipenuhi dengan pemukiman kelas menengah dan menengah atas, serta pusat perbelanjaan, taman, dan sekolah.
Asal-usul kebakaran hutan belum dikonfirmasi, tetapi para pejabat mengatakan selama konferensi pers hari Jumat bahwa itu diduga terkait dengan kabel listrik.
Pelle, yang memberikan perkiraan kerusakan awal, mengatakan mungkin ada lebih banyak korban cedera dan juga kematian. Keganasan api cukup mengerikan karena didorong oleh angin hingga 169 km per jam.
“Ini adalah jenis api yang tidak bisa kita lawan secara langsung. Kami sebenarnya memiliki wakil sheriff dan petugas pemadam kebakaran di daerah yang harus ditarik mundur karena mereka baru saja diterjang api,” kata Pelle.
Jennifer Balch, direktur Lab Bumi di Universitas Colorado yang penelitiannya berfokus pada ekologi api, tinggal hanya beberapa mil dari zona kebakaran dan mengatakan kobaran api itu mengejutkan karena berbagai alasan.
Dia berjalan-jalan Jumat pagi, mencoba mendapatkan tempat yang lebih baik untuk melihat kerusakan akibat kebakaran.
“Saya mencium bau asap, tapi ada kepingan salju yang mengenai pipi saya. Kebakaran hutan musim dingin harus menjadi satu oxymoron, kita semestinya tidak harus berurusan dengan kebakaran hutan pada akhir Desember,” katanya. (ATN)
Discussion about this post