ASIATODAY.ID, SYDNEY – Peringatan perjalanan diterapkan di seantero New South Wales (NSW) seiring memburuknya krisis kebakaran hutan di salah satu negara bagian Australia tersebut, Sabtu 21 Desember 2019. Otoritas NSW mengimbau warga setempat untuk menunda perjalanan mereka karena kondisi saat ini dapat terus memburuk.
Meningkatnya temperatur serta embusan angin kencang memperburuk situasi kebakaran hutan di tiga negara bagian, terutama NSW. Tiga titik api di sekitar Sydney berkobar di level berbahaya.
“Kami meminta semua orang untuk tidak bepergian di sekitar titik kebakaran hutan aktif, kecuali jika memang sangat diperlukan,” kata Premier NSW Gladys Berejiklian dalam sebuah konferensi pers, melansir BBC.
Kombinasi temperatur udara di atas 40 derajat Celcius, kelembapan rendah dan angin kencang telah memperburuk upaya sekitar 10 ribu petugas pemadam yang dikerahkan untuk mengatasi kebakaran hutan di NSW.
“Saat ini NSW sedang dilanda musim kering yang luar biasa, dan beberapa area bahkan belum pernah diguyur hujan selama lebih dari 12 bulan,” ujar Inspektur Dinas Pemadam Kebakaran Pegunungan NSW, Ben Shepherd.
“Kebakaran kali ini sepertinya akan terus meluas hingga melewati Hari Raya Natal,” tambahnya.
Kamis kemarin, dua relawan pemadam kebakaran meninggal saat berjuang memadamkan api besar di dekat Sydney. Sementara satu warga sipil tewas akibat kebakaran hutan di Australia selatan pada Jumat kemarin.
Dua relawan bernama Geoffrey Keating dan Andrew O’Dwyer tewas saat truk mereka tertimpa pohon. Tiga rekan mereka yang juga ada di truk tersebut berhasil selamat.
Sementara itu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison meminta maaf karena telah mengambil cuti berlibur ke Hawaii saat negaranya sedang dilanda krisis kebakaran hutan. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post