ASIATODAY.ID, HONG KONG – Pemandangan mengagetkan terlihat saat aksi demonstrasi di Hong Kong. Pasalnya, bendera merah putih terlihat di antara puluhan bendera lainnya yang dibawa oleh para demonstran dalam unjuk rasa besar-besaran di Hong Kong pada Minggu.
Bendera-bendera tersebut diduga sengaja dibawa para demonstran untuk menunjukkan klaim bahwa aksi mereka menentang Beijing tidak hanya didukung oleh Amerika Serikat (AS) dan Inggris, tetapi aksi mereka juga didukung oleh berbagai negara.
Protes anti-pemerintah di Hong Kong kembali digelar di akhir pekan. Beberapa unjuk rasa berjalan damai sementara, di beberapa tempat, aktivis yang lebih agresif menyebabkan gangguan dengan membarikade jalanan, melempar bom molotov dan tindakan vandalisme.
Polisi Hong Kong merespon dengan gas air mata, peluru karet, dan meriam air yang menyemprotkan cat biru yang sulit dicuci, dan menangkap banyak pengunjuk rasa. Tindakan polisi Hong Kong itu juga melukai seorang jurnalis Indonesia yang tengah meliput unjuk rasa di daerah Wan Chai.
Demonstran yang radikal berhasil memaksa penutupan dua stasiun kereta api di Causeway Bay, Wan Chai dan Distrik Admiralty di utara Pulau Hong Kong. Beberapa aksi perusakan dilaporkan terjadi di mal Festival Walk, di mana para pengunjuk rasa merusak sebuah restoran yang dikelola oleh Maxim’s Caterers, sebuah bisnis besar yang dituduh pengunjuk rasa sebagai pro-Beijing.
Diberitakan Reuters, Senin (30/9/2019), gerakan protes Hong Kong juga tampaknya semakin optimis dalam melihat dukungan internasionalnya. Sebelumnya, mereka mengarahkan permohonan dukungan perjuangan mereka ke AS dan Inggris, membawa bendera nasional mereka dan menyanyikan lagu kebangsaan patriotik mereka.
Tetapi, pada demonstrasi Minggu, 29 September mereka menambahkan bendera setidaknya selusin negara, dalam upaya nyata untuk mendapatkan dukungan tersebut.
Negara-negara itu termasuk bekas koloni Inggris, Australia dan India, anggota Uni Eropa terkemuka seperti Jerman, Spanyol, dan Polandia, bahkan beberapa negara yang tidak memiliki pengaruh internasional yang terlalu besar seperti Papua Nugini dan Timor Leste. Di antara bendera-bendera yang dibawa para demonstran, terlihat juga bendera merah putih Indonesia.
Bendera China yang terlihat di aksi unjuk rasa itu telah diubah dengan bintang-bintangnya disusun membentuk swastika, untuk ejekan demonstran kepada pemerintah pusat di Beijing, yang mereka sebut sebagai “Chinazi”. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post