ASIATODAY.ID, TOKYO – Nasib tragis dialami puluhan penyu hijau di Jepang. Mereka dibunuh secara brutal oleh nelayan di pulau Kumejima setelah tertangkap di jaringnya.
Pejabat setempat mengatakan antara 30 dan 50 penyu hijau ditemukan mati atau sekarat pada Kamis (14/7/2022). Kondisi mereka menyedihkan dengan luka tusuk di leher dan di tempat lain, di satu pantai di pulau terpencil Kumejima, sekitar 1.600 km barat daya Tokyo.
Temuan itu adalah “pemandangan yang sangat mengerikan”, menurut Yoshimitsu Tsukakoshi, anggota staf senior di Kumejima Umigame-kan, sebuah badan konservasi penyu lokal.
“Penyu adalah makhluk yang lembut dan mereka menjauh saat manusia mendekati mereka. Saya tidak percaya itu bisa terjadi di zaman sekarang ini,” kata Tsukakoshi seperti dilaporkan AFP, Selasa (19/7/2022).
Yuji Tabata, kepala koperasi nelayan setempat, mengatakan kepada AFP bahwa pria yang bertanggung jawab telah mengaku menikam hewan-hewan tersebut setelah puluhan hewan tersangkut di jaringnya.
Nelayan, yang namanya tidak disebutkan, mengatakan kepada koperasi bahwa dia sempat melepaskan banyak penyu yang tersangkut, tetapi setelah berjuang melawan hewan-hewan itu, dia mulai menusuknya.
“Dia bilang dia belum pernah melihat begitu banyak penyu di jaringnya. Dia menyesalinya sekarang. Dia bilang dia merasa dalam bahaya secara fisik,” kata Tabata.
Pemerintah kota setempat dan polisi sedang menyelidiki kematian tersebut, kata seorang pejabat kota. Namun dia menolak mengatakan apakah nelayan itu dapat menghadapi hukuman atas insiden tersebut.
Satu editorial di surat kabar lokal Okinawa Times pada hari Selasa mengutuk kematian dan cara hewan yang dilindungi dibiarkan binasa di pantai. Media itu juga mendesak pejabat setempat untuk mempertimbangkan klaim nelayan bahwa penyu menyebabkan kerusakan ekonomi.
Laporan lokal mengatakan beberapa nelayan di daerah itu percaya populasi penyu meningkat. Makhluk-makhluk itu dapat bertabrakan dengan perahu nelayan, melukai diri mereka sendiri dan merusak baling-baling perahu.
Tabata mengatakan masyarakat juga khawatir penyu memakan lamun yang menjadi rumah bagi ikan yang diandalkan untuk mata pencaharian mereka. Tabata menekankan bahwa insiden itu jarang terjadi dan para nelayan secara teratur melepaskan penyu yang tertangkap di pancing atau jaring mereka.
“Kami sedang dalam proses mencari ide agar hal ini tidak terjadi lagi,” tambahnya. (ATN)
Discussion about this post