ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) siap menerbitkan green bonds tahun ini. Langkah ini sejalan dengan ambisi BNI menjadi pelopor green banking di Indonesia.
Menurut Direktur Manajemen Risiko BNI David Pirzada, penerbitan green bonds ini dilakukan untuk memperkuat keuangan berkelanjutan perseroan.
“Penggunaan green bonds ini akan focus pada segmen-segmen yang ekosistemnya telah dibina dan dibangun oleh BNI sejauh ini,” terang David, Rabu (26/1/2022).
Selama ini David, BNI telah banyak membangun kapabilitas mitra, sekaligus pelaku dalam hal pengelolaan energi baru terbarukan, penanganan polusi, serta pengelolaan limbah air.
Namun green bonds tahun ini, terdapat kemungkinan akan disalurkan kepada segmen korporasi yang masuk ke dalam sektor taksonomi hijau.
“Untuk nilai dan tanggal efektif, penerbitan green bonds akan diumumkan kemudian,” imbuhnya.
Sejauh ini, dalam menyalurkan pembiayaan ke segmen hijau, BNI mencatatkan portofolio hijau yang positif senilai Rp172,4 triliun atau 29,6 persen dari total portofolio kredit BNI.
Pembiayaan hijau tersebut utamanya diberikan untuk kebutuhan pengembangan ekonomi sosial masyarakat melalui pembiayaan segmen kecil dengan total portofolio mencapai Rp117 triliun. Selebihnya digunakan untuk kebutuhan pembangunan ekosistem lingkungan hijau, energi baru terbarukan, serta pengelolaan polusi, dan pengelolaan limbah.
“Kinerja pembiayaan hijau yang positif serta didukung kepedulian sosial dan lingkungan yang tinggi, serta praktik Tata Kelola Perusahaan yang unggul, mendorong peningkatan rating ESG BNI dari MSCI menjadi A sejak November 2021. Rating A saat ini menjadi yang tertinggi di antara perbankan Indonesia, sekaligus menegaskan posisi BNI sebagai pionir dalam implementasi keuangan berkelanjutan,” tandasnya. (ATN)
Discussion about this post