ASIATODAY.ID, JAKARTA – Negeri Selandia Baru mulai mengaktifkan kembali sekolah di Auckland pada Senin (31/8) setelah status lockdown dinyatakan berakhir.
Melansir AFP, Senin (31/8/2020), langkah itu diambil seiring dengan keyakinan Perdana Menteri Jacinda Ardern bahwa wabah Covid-19 gelombang kedua telah terkendali.
Meski warga Auckland telah diizinkan keluar rumah, namun pemerintah setempat membatasi pertemuan sosial hanya untuk 10 orang dan mewajibkan penggunaan masker di transportasi umum secara nasional.
Lockdown di Auckland dimulai pada 12 Agustus setelah empat kasus terdeteksi di kota berpenduduk 1,5 juta jiwa itu. Temuan tersebut mengakhiri masa 102 hari Selandia Baru bebas dari virus.
Klaster itu kemudian telah berkembang menjadi 141 kasus, dengan 4 infeksi baru dilaporkan pada Senin. Jumlah ini menjadi angka terbesar yang tercatat di Selandia Baru.
Asal-muasal wabah masih belum ditemukan. PM Ardern mengatakan akan ada lebih banyak kasus “tak terhindarkan” terkait dengan klaster itu. Namun meski infeksi terus bertambah, Ardern mengatakan situasi saat ini sudah aman untuk mencabut lockdown.
“Kami memiliki rencana yang kami tahu akan berhasil,” ujar Ardern yang mengenakan masker kepada wartawan di Auckland.
“Kami hanya membutuhkan kepatuhan dan bantuan dari semua orang. Jika semua orang berpegang pada pedoman dan aturan, digabungkan dengan semua langkah kesehatan masyarakat, kami dapat membuat (langkah) ini berhasil,” imbuhnya.
Ardern yang semula juga menunda pemilihan umum Selandia Baru, hingga 17 Oktober karena wabah Covid-19, mendesak rekannya di pemerintahan untuk turut memerangi virus.
“Wajar jika kita merasa lelah, seluruh dunia pun begitu,” ujarnya.
“Tapi relatif terhadap orang lain, kami melakukannya dengan sangat baik. Kami bisa kembali mengendalikan virus jika kami mengikuti pedoman,” kata dia.
Berdasarkan data statistik Worldometer, hingga Senin (31/9) Selandia Baru memiliki 1.738 kasus virus corona dan 22 kematian. (ATN)
Discussion about this post