ASIATODAY.ID, CANBERRA – Australia bertekad untuk menata Kembali hubungannya dengan negara pasifik, Samoa.
Dalam rangka itu, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengunjungi Samoa dan berjanji akan memberikan Samoa kapal patroli penjaga pantai yang baru termasuk kapal kelas Guardian tahun depan.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya membendung pengaruh China yang berkembang di negeri itu.
“Kami memahami betapa pentingnya aset maritim ini bagi negara-negara kepulauan,” kata Wong setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Samoa, Fiame Naomi Mata’afa, dilansir dari CNA, Kamis (2/6/2022).
Kapal Samoa sebelumnya, Nafanua II 40m, menabrak karang Agustus lalu, mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
Mata’afa menyambut baik tawaran ‘murah hati’ untuk penggantian kapal tersebut. Ia berharap pelajaran telah dipetik untuk keamanan maritim mereka.
Wong dilantik 10 hari lalu tetapi telah mengunjungi Fiji ketika pemerintah kiri-tengahnya mencoba memperbaiki hubungan yang tegang dengan tetangga Pasifik.
Dia diperkirakan akan mengunjungi Tonga akhir pekan ini, tepat saat Menteri Luar Negeri China, Wang Yi mengakhiri tur keliling pulau selama 10 hari di Pasifik.
Wang meningkatkan peran Cina dalam keamanan regional. Hal ini menjadi perhatian Amerika Serikat (AS) dan Australia.
“Kami telah mengambil pandangan bahwa keamanan regional adalah masalah bagi keluarga Pasifik,” kata Wong.
Meskipun Wang gagal mendapatkan dukungan untuk kesepakatan keamanan regional yang akan membuat Beijing memainkan peran yang jauh lebih besar di bidang-bidang sensitif, termasuk kepolisian dan keamanan siber, ia telah menandatangani serangkaian perjanjian khusus negara dalam perjalanannya.
Di Papua Nugini pada Jumat besok, ia diharapkan untuk menandatangani nota kesepahaman tentang kerjasama investasi pada ‘pembangunan hijau’ dengan pihak berwenang di Port Moresby.
Mata’afa mengatakan, telah terjadi ‘penggambaran yang keliru’ dari beberapa kesepakatan yang ditandatangani oleh China di wilayah tersebut. “Penandatanganan yang berlangsung di sini minggu lalu,” katanya.
Ia prihatin dengan program bilateral, proyek, kebanyakan dari mereka telah dimulai beberapa tahun yang lalu.
Dia mengatakan, Samoa akan menentang pakta regional dengan China sampai kawasan itu membahas masalah tersebut secara kolektif.
“Posisi kami adalah Anda tidak dapat memiliki kesepakatan regional ketika wilayah tersebut belum bertemu untuk membahasnya,” katanya.
“(Untuk) memiliki harapan bahwa akan ada keputusan atau hasil yang komprehensif adalah sesuatu yang, Anda tahu, tidak dapat kami setujui,” pungkasnya. (ATN)
Discussion about this post