ASIATODAY.ID, KENDARI – Ditengah upaya Pemerintah Indonesia mencegah penyebaran pandemi global wabah coronavirus, gelombang aksi demonstrasi menolak kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China menggema di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (18/3/2020).
Elemen aktivis yang tergabung dalam Pembela Kesatuan Indonesia Bersatu (PEKAT IB) menyuarakan aksinya di Kantor Imigrasi Kelas I A Kendari. Demonstrasi sempat diwarnai ketegangan dengan petugas keamanan kantor Imigrasi.
Dalam aksinya, Koordinator Lapangan pengunjuk rasa, Laode Tando menuntut kepala Kantor Imigrasi Kelas I A Kendari dicopot dari jabatannya, karena dinilai lalai dan diduga melakukan pembiaran terhadap masuknya 49 TKA China yang akan bekerja di Perusahaan Virtue Dragon Nikel Indonesia (VDNI) di Kawasan Industri Morosi, Kabupaten Konawe.
“Kami menolak kedatangan TKA China di Sultra, karena kami anggap mereka berpotensi menjadi penyebar wabah virus corona di daerah ini,” tegas Tando.
Hingga siang ini, aksi pengunjuk rasa terus berlangsung. Mereka terus berorasi di halaman Kantor Imigrasi Kendari dan dikawal ketat oleh aparat Kepolisian.
Sebagai referensi, aksi demonstrasi itu sebagai rentetan dari masuknya pendatang baru 49 TKA China pada Minggu malam lalu.
Sejalan dengan demonstran, DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara lebih dulu telah mengeluarkan sikap dalam rangka merespon darurat wabah covid-19 di Indonesia.
Dalam pernyataan DPRD tanggal 16 Maret 2020 yang ditandatangani Ketua DPRD Sultra, Abdurrahman Shaleh, lembaga parlemen itu meminta Gubernur Sultra Ali Mazi, agar memulangkan Tenaga Kerja Asing (TKA) keluar dari Bumi Sulawesi Tenggara.
Permintaan ini sebagai upaya pencegahan penularan virus covid-19 di Sultra.
“Kiranya Gubernur selaku wakil pemerintah pusat di daerah untuk mengambil tindakan tegas agar segera dipulangkan TKA China yang ada di Sultra,” kata Ketua DPRD Sultra, Abdurrahman Shaleh.
Politisi PAN ini melanjutkan bahwa pemulangan ini dilakukan sampai situasi aman dan terkendali.
“Bagi TKA yang telah berada di Kawasan Industri Morosi Kabupaten Konawe segera dilakukan penanganan khusus terhadap virus corona dan segera dipulangkan,” tandasnya. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post