• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

China: AS Hanya Membual, Genosida terhadap Uighur tidak Pernah Terjadi

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
January 20, 2021
in News
2 min read
0
China Tolak Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat Palestina

Negeri China. Ist

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
59 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, BEIJING – China menepis tuduhan Amerika Serikat (AS) bahwa Beijing melakukan genosida terhadap Uighur dan minoritas Muslim lainnya sebagai “kebohongan yang keterlaluan”. China menganggap AS hanya membual.

Di bawah Pemerintahan Presiden Donald Trump yang akan habis masa jabatannya, AS telah berselisih dengan China mengenai perdagangan, keamanan, teknologi, asal-usul pandemi Covid-19, dan hak asasi dari Hong Kong ke Xinjiang, rumah bagi minoritas Uighur.

Di hari terakhir Pemerintahan Trump, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo meluncurkan sikap terakhirnya melawan China.

RelatedPosts

Hadapi AS, China Fokus Bangun Pengaruh di Negara Berkembang

Militer Myanmar Ingin Merapat ke AS dan Lepas dari Cengkraman China

Google Donasikan USD25 Juta untuk Pemberdayaan Perempuan di Dunia

Dunia Kutuk Arogansi Aparat Myanmar, Rakyat Sipil Dibantai Seperti Unggas

China: Indonesia Mitra Kunci di Asia Tenggara

Diplomat top AS ini mengatakan, penahanan besar-besaran Beijing terhadap sebagian besar minoritas Muslim di wilayah Xinjiang sama dengan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Dalam bantahan yang menggambarkan bahasa tegang antara rival, Kementerian Luar Negeri China membalas, menuduh Pompeo mengarang “proposisi palsu yang sensasional” selama masa jabatannya.

“Genosida tidak pernah terjadi di masa lalu, tidak terjadi sekarang, dan tidak akan pernah terjadi di China,” tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying, Rabu (20/1), seperti dilansir dari CNA.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan, setidaknya satu juta orang Uighur dan Muslim berbahasa Turki lainnya telah ditahan di kamp-kamp di Xinjiang.

Akses independen ke area sensitif sangat dibatasi, membuat pelaporan dan verifikasi tuduhan hampir tidak mungkin.

Pompeo mendesak semua badan internasional termasuk pengadilan untuk menangani kasus-kasus atas perlakuan China terhadap Uighur. Dia juga menyuarakan keyakinan bahwa Amerika Serikat akan terus meningkatkan tekanan.

China menyangkal melakukan kesalahan dan berpendapat bahwa kamp-kampnya adalah pusat pelatihan kejuruan yang dimaksudkan untuk mengurangi daya pikat ekstremisme Islam.

Pengganti Pompeo, pilihan Presiden terpilih Joe Biden untuk Menteri Luar Negeri, Antony Blinken mengatakan pada Selasa (19/1), dia setuju dengan keputusan petahana untuk melabeli tindakan China sebagai genosida.

Blinken juga berjanji untuk tetap bersikap keras terhadap China.

Tetapi, Hua menyimpan sebagian besar kritiknya pada Rabu untuk Pompeo, dengan menyebutnya “badut”. Dan sebaliknya, ia menyarankan pejabat AS lainnya agar tidak disesatkan oleh anggota Pemerintahan Trump.

Hua berharap, Pemerintahan Biden yang akan datang akan “memperlakukan China secara objektif dan rasional, dan bertemu China di tengah”.

Selain itu, Biden bisa lebih terukur dalam nada dan merajut kembali aliansi yang compang-camping di panggung global. (ATN)

Tags: Amerika SerikatChinaSave Uighur
Previous Post

Usai Drone Selam, Benda Mirip Rudal Bertulisan China Ditemukan Nelayan Anambas

Next Post

Era Baru Amerika Serikat Kini Dipimpin Joe Biden dan Kamala Harris

Related Posts

China Minta Amerika Tak Picu Perang Dingin dan Hentikan Kebohongan
News

Hadapi AS, China Fokus Bangun Pengaruh di Negara Berkembang

March 9, 2021
Soal Nuklir, Indonesia Serukan AS dan Iran Kerjasama IAEA Penuhi Komitmen JCPOA
News

Soal Nuklir, Indonesia Serukan AS dan Iran Kerjasama IAEA Penuhi Komitmen JCPOA

March 8, 2021
UNCTAD: Perdagangan Global Mulai Recovery, Namun Belum Merata
Business

Cetak Rekor Baru, Ekspor China Melejit 150 Persen

March 7, 2021
Cegah Penyebaran Virus Corona, Hong Kong akan Tutup Perbatasan dengan China
News

AS Kecam Rencana China Ubah Sistem Elektoral Hong Kong

March 7, 2021
China Tambah Anggaran Pertahanan hingga Rp2.992 Triliun
News

China Tambah Anggaran Pertahanan hingga Rp2.992 Triliun

March 7, 2021
Fantastis, Harga Sebuah Mangkuk China Peninggalan Abad ke-15 Bernilai Rp7,1 Miliar di AS
Business

Fantastis, Harga Sebuah Mangkuk China Peninggalan Abad ke-15 Bernilai Rp7,1 Miliar di AS

March 5, 2021
Next Post
Era Baru Amerika Serikat Kini Dipimpin Joe Biden dan Kamala Harris

Era Baru Amerika Serikat Kini Dipimpin Joe Biden dan Kamala Harris

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Hadapi AS, China Fokus Bangun Pengaruh di Negara Berkembang
  • Graph + AI Summit 2021 Kembali Digelar, Konferensi Terbuka di Industri Akselerasi Analitik dan AI
  • Indonesia Jalin Kemitraan Global Capai Energi Bersih Melalui Proyek ACCESS
  • Militer Myanmar Ingin Merapat ke AS dan Lepas dari Cengkraman China
  • Google Donasikan USD25 Juta untuk Pemberdayaan Perempuan di Dunia
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.