ASIATODAY.ID, BEIJING – China akan membebaskan tarif impor batubara menjadi nol persen mulai Mei 2022 hingga akhir Maret 2023 untuk memastikan suplai energi.
Dilansir Bloomberg pada Kamis (28/4/2022), Kementerian Keuangan China menyatakan bahwa tarif saat ini berkisar antara 3 – 6 persen, tergantung dari jenis batubara.
Seperti diketahui, impor batubara China turun hingga 24 persen sampai akhir Maret pada tahun ini karena kenaikan harga global.
China menjadi negara importir batubara terbesar di dunia. Untuk itu, setiap keputusan China akan mempengaruhi tekanan harga pada bahan bakar yang naik pada bulan ini.
Ditambah, Eropa dan Jepang mulai melarang impor bahan bakar dari Rusia.
Negara ini menerapkan tarif impor untuk batubara pada 2014 sebesar 5 – 6 persen untuk berbagai jenis batubara pada pembangkit listrik, dan 3 persen untuk antrasit dan batubara kokas untuk pembuatan baja.
“Kami melihat batubara Rusia yang paling diuntungkan. [Keputusan ini dapat menjadi respons] bagi gangguan logistik batubara domestik,” kata analis Morgan Stanley termasuk Sara Chan dalam catatan.
Namun, Chan mengatakan pemangkasan tarif tidak akan mengarah pada peningkatan substansial dalam volume impor batubara China, mengingat harga batubara yang tertekan secara artifisial di pasar domestik.
Indonesia yang merupakan pemasok terbesar batubara untuk China telah menikmati tarif impor nol persen. Hal yang sama juga berlaku pada Australia, tetapi China menghentikan pembelian dari negara ini karena ada gesekan politik.
Setelah Indonesia, Rusia adalah pemasok batubara terbesar kedua China tahun lalu. Pembeli China bulan lalu mulai membayar beberapa batubara Rusia dalam yuan untuk menghindari lembaga keuangan internasional di tengah sanksi AS dan Eropa terhadap Rusia. (ATN)
Discussion about this post