ASIATODAY.ID, JAKARTA – Langkah Pemerintah Jepang membuang limbah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima direspon berbeda oleh sejumlah negara.
China akan memperketat pengawasan makanan dari Jepang.
Administrasi Bea Cukai China mengatakan, pemantauan akan dilakukan ke seluruh produk asal Jepang, termasuk juga produk makanan laut. Selain itu, untuk alasan keamanan, mereka juga akan membatasi produksi dari prefektur Jepang.
“China akan memperkuat pengwasan dan memeriksa secara ketat sertifikat impor makanan, terutama produk air dari prefektur lain yang tidak dilarang,” ujar Pemerintah China seperti dikutip dari CNA, Jumat (7/7/2023).
Seperti diketahui, China sebelumnya melarang impor makanan dan produk pertanian dari prefektur Jepang sejak bencana tsunami yang merusak PLTN Fukushima pada 2011. Pemerintah negeri tirai bambu itu kemudian memperluas larangannya menjadi 10 prefektur Jepang.
Larangan itu ditambah usai Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan persetujuan kepada Jepang untuk melepaskan air radioaktif yang diolah dari PLTN Fukushima ke laut.
Mengutip dari Reuters, persetujuan itu diberikan setelah PBB melakukan peninjauan selama dua tahun. Menurut Badan Energi Atom Internasional (IAEA) PBB, Jepang telah bersikap konsisten dengan standar keselamatan global.
Adapun, pemerintah Jepang mengatakan bahwa air dari PLTN Fukushima telah disaring berulang kali untuk menghilangkan sebagian besar unsur radiaktif kecuali tritium dan isotop hidrogan yang sulit dipisahkan dari air. Limbah nuklir itu akan diolah dan diencerkan jauh di bawah tingkat tritium yang disetujui secara internasional sebelum akhirnya dilepaskan ke samudra pasifik.
Sementara itu, Korea Selatan (Korsel) menyetujui langkah Jepang itu. Korsel disebut telah menyetujui karena Jepang sudah memastikan limbah tersebut tidak berbahaya dan bisa dilepas ke laut.
“Berdasarkan tinjauan rencana pengolahan air terkontaminasi yang disampaikan oleh Jepang, kami telah memastikan bahwa konsentrasi bahan radioaktif memenuhi standar untuk pelepasan ke laut,” kata menteri Korea Selatan di Kantor Koordinasi Kebijakan Pemerintah, Bang Moon-kyu, dalam pengarahan di Seoul.
“Dengan demikian rencana tersebut memenuhi standar internasional termasuk IAEA,” ujarnya.
Bang mengatakan penilaian Korea Selatan oleh dua badan pengawas nuklirnya didasarkan pada tinjauan independen terhadap rencana Jepang, kunjungan ke lokasi oleh para ahlinya, dan tinjauan laporan oleh Administrasi Energi Atom Internasional PBB, yang mengatakan bahwa air akan memiliki radiologi yang dapat ditoleransi terhadap manusia dan lingkungan.
Bang mengatakan Korea Selatan menghormati temuan IAEA, berdasarkan satuan tugas ahli dari 11 negara termasuk Korea Selatan, China dan Amerika Serikat.
Rencana untuk membuang air olahan dari pabrik Fukushima juga diharapkan “tidak berdampak berarti pada wilayah laut kita,” kata Bang.
Pemerintah Korea Selatan telah bersikap tegas terhadap proposal pelepasan Jepang, karena mencoba untuk meningkatkan hubungan dengan Tokyo meskipun rencana tersebut menimbulkan kemarahan dan kekhawatiran di kalangan warga Korea Selatan.
Pemimpin Oposisi Partai Demokrat Lee Jae-myung mengatakan pemerintah harus menentang rencana tersebut dan membawa kasus tersebut ke Pengadilan Internasional untuk Hukum Laut. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post