ASIATODAY.ID, MANILA – China dan Filipina mencapai kesepakatan mengenai eksplorasi bersama sumber daya minyak dan gas di Laut China Selatan. Demikian pernyataan disampaikan Kementerian Luar Negeri China, Jumat (16/10/2020) lalu.
Kesepakatan terjadi setelah Presiden Filipina Rodrigo Duterte, atas rekomendasi Departemen Energi, mencabut moratorium eksplorasi minyak dan gas di Laut Filipina Barat (Laut China Selatan yang diklaim Filipina) yang kaya sumber daya.
“China dan Filipina telah mencapai konsensus tentang eksplorasi bersama sumber daya minyak dan gas di Laut China Selatan, dan menyiapkan mekanisme konsultasi dan kerja sama yang relevan,” kata juru bicara Kemenlu China, Zhao Lijian, dilansir dari Philippines Star, Senin (19/10/2020).
“Kami berharap kedua pihak akan bekerja sama untuk kemajuan baru dalam eksplorasi bersama,” imbuhnya.
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin Jr. melakukan perjalanan resmi pertamanya ke luar negeri sejak pandemi Covid-19. Ia melakukan perjalanan ke China dan melakukan bilateral dengan mitranya.
Dalam pernyataan Kemenlu Filipina pada 10 Oktober lalu, diungkapkan bahwa Locsin dan Menlu China Wang Yi membahas prioritas inisiatif kerja sama politik dan bilateral ekonomi’.
Menteri Energi Filipina, Alfonso Cusi mengeluarkan pemberitahuan ‘resume-to-work’ kepada kontraktor layanan di bidang kontak layanan (SC) 59, 72, dan 75 di Laut Filipina Barat.
“Pencabutan penangguhan menempatkan kontraktor jasa di bawah kewajiban hukum untuk memasukkan modal ke dalam wilayah kontrak dan mempekerjakan insinyur Filipina dan pekerja teknis untuk melanjutkan eksplorasi,” kata Cusi.
Ia menekankan pencabutan larangan akan menanamkan investasi asing langsung yang menyegarkan ekonomi. Usai pengumuman tersebut, saham pertambangan dan minyak di Filipina melonjak. (ATN)
Discussion about this post