ASIATODAY.ID, WASHINGTON – China mengecam rencana kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS), Nancy Pelosi ke Taiwan.
China memperingatkan akan mengambil “langkah yang tegas” jika kunjungan itu terjadi.
Nancy Pelosi akan menjadi delegasi tingkat tertinggi dari Amerika Serikat ke Taiwan.
Pelosi, yang berada di urutan kedua suksesi kepresidenan di AS, dilaporkan telah menguraikan rencana untuk membawa delegasi ke Taipei pada Agustus, menurut Financial Times, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut. Kantor Pelosi menolak mengomentari rencana perjalanannya.
Pada Selasa (19/7/2022), Kementerian Luar Negeri China mengecam rencana kunjungan itu, dengan mengatakan hal itu akan “memiliki dampak negatif yang parah pada fondasi politik hubungan China-AS, dan mengirim sinyal yang sangat salah kepada pasukan separatis kemerdekaan Taiwan.”
“Jika AS bersikeras mengambil jalan yang salah, China pasti akan mengambil tindakan tegas dan tegas untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorialnya dengan tegas,” kata juru bicara kementerian Zhao Lijian dalam konferensi pers.
“Amerika Serikat harus bertanggung jawab penuh atas semua konsekuensi yang disebabkan oleh ini.”
Partai Komunis yang berkuasa di Beijing telah lama mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan telah berulang kali bersumpah untuk “menyatukan kembali” pulau berpenduduk 24 juta orang dengan daratan China, dengan kekerasan jika perlu.
Pelosi sebelumnya berencana untuk memimpin delegasi kongres AS ke Taiwan pada April, tetapi perjalanan itu ditunda setelah dia dinyatakan positif Covid-19. Pada saat itu, China sangat menentang perjalanan itu dan mengeluarkan peringatan serupa.
Jika terjadi, kunjungannya akan menjadi yang pertama oleh Ketua DPR yang masih menjabat sejak Partai Republik Newt Gingrich melakukan perjalanan ke Taiwan pada tahun 1997. (ATN)
Discussion about this post