• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
  • Arabic
  • Chinese (Simplified)
  • English
  • French
  • German
  • Indonesian
  • Korean
  • Norwegian
  • Russian
Saturday, February 4, 2023
AsiaToday.id
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

CLIMATE ACTION: Indonesia dan Norwegia Kerja Sama Konservasi Laut

by Redaksi Asiatoday
September 13, 2022
in Sains & Lingkungan
2 min read
0
CLIMATE ACTION: Indonesia dan Norwegia Kerja Sama Konservasi Laut 1

Taman Nasional Laut Wakatobi. Dok

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sakti Wahyu Trenggono melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia, Espen Barth Eide di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2022).

Pertemuan yang berlangsung di Gedung Mina Bahari I tersebut membahas upaya bersama dalam menjaga kesehatan laut sebagai solusi perubahan iklim.

Menteri Trenggono memaparkan komitmen pemerintah Indonesia dalam mengelola laut secara berkelanjutan sesuai prinsip Ekonomi Biru. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memiliki lima strategi Ekonomi Biru yang sudah mulai diterapkan untuk menjaga ekosistem laut tetap sehat.

RelatedPosts

Krisis Udara Bersih di Kota Bangkok Makin Parah

Ilmuwan Temukan Bukti Efek Pasang Surut Bulan di Plasmasphere Bumi

Ekologi Terancam, Limbah Tailing Freeport Indonesia Jadi Sorotan

“Kami menargetkan untuk memperluas kawasan konservasi hingga 30% dari seluruh kawasan perairan Indonesia, dan hingga kini KKP telah berhasil melakukan konservasi perairan laut hingga 28,4 juta hektar,” kata Menteri Trenggono.

Perluasan area konservasi laut akan membawa dampak besar pada penyerapan karbon di atmosfer yang menjadi penyebab perubahan iklim. Aksi konservasi yang dimaksud meliputi rehabilitasi kawasan mangrove dan terumbu karang, serta menjaga populasi lamun dari kegiatan di laut yang berpotensi merusak.

Perluasan area konservasi laut ini juga untuk menjaga stok ikan sebagai solusi ketahanan pangan di masa depan.

“Selain itu terumbu karang dan mangrove juga memproduksi karbon yang dapat berkontribusi pada iklim dunia,” tambahnya.

Dalam pertemuan itu, Menteri Trenggono turut menyampaikan upaya KKP mengentaskan persoalan di laut melalui program Bulan Cinta Laut. Aksi nyata yang dilakukan yakni rutin menggelar kegiatan bersih sampah di laut dan pantai.

Kemudian sebagai langkah terobosan, KKP merencanakan program satu bulan menangkap sampah di laut dengan melibatkan multipihak khususnya nelayan. Sampah yang ditangkap kemudian dihargai sesuai harga terendah ikan di wilayah tersebut.

“Implementasi Ekonomi Biru lainnya dilakukan melalui program penangkapan ikan terukur berbasis pada kuota, serta pengembangan budidaya ikan yang ramah lingkungan guna meningkatkan produksi perikanan untuk pasar ekspor dan dalam negeri,” pungkas Menteri Trenggono.

Sementara itu Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia Espen Barth Eide mengapresiasi langkah KKP dalam menjaga kesehatan ekosistem laut untuk menahan laju perubahan iklim. Menurutnya, kelestarian ekosistem laut sangat besar pengaruhnya pada kondisi bumi.

“Kita itu memang menjaga hutan, tapi ekosistem yang paling penting di planet ini adalah laut,” akunya.

Sebagai informasi, Norwegia merupakan mitra kerja sama kemaritiman Indonesia, di antaranya terkait perikanan budidaya berkelanjutan, konservasi laut, pemberantasan IUU Fishing dan transnational organised crime in the global fishing industry, serta memajukan sustainable ocean economy sebagai contoh ocean wealth, ocean health, ocean equity, ocean knowledge, ocean finance atau keterlibatan dalam High Level Panel in Sustainable Ocean Economy. (ATN)

Tags: Climate ActionKerjasama Indonesia-NorwegiaKonservasi LautPerubahan IklimSave Ocean
Previous Post

PBB Ingatkan Dampak Perubahan Iklim Makin Mengerikan

Next Post

Indonesia Miliki Keunggulan Geothermal untuk Capai Target NZE

Next Post
Star Energy dan Schlumberger Terapkan Inovasi Mutakhir dalam Pengeboran Panas Bumi

Indonesia Miliki Keunggulan Geothermal untuk Capai Target NZE

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Bangun Pabrik Baru, Daihatsu Tambah Investasi Rp2,9 Triliun di Indonesia
  • Permintaan China Dongkrak Harga ICP Indonesia
  • OCBC NISP Gugat Pemilik Gudang Garam (GGRM) Senilai Rp1 Triliun
  • Inggris Siap Investasi Rp19,3 Triliun di Proyek MRT Fase 3 Jakarta
  • Presiden Jokowi Tekankan ASEAN Tidak Boleh Jadi Proxy Siapapun
  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKoreanNorwegianRussian