ASIATODAY.ID, KUALA LUMPUR -Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) melaporkan hingga Minggu, 15 Maret 2020 terdapat 190 kasus baru positif corona (Covid-19).
Mayoritas yang terjangkit adalah peserta jemaah tabligh yang menghadiri pengajian di Masjid Jamek Sri Petaling, Kuala Lumpur, pada 27 Februari hingga 3 Maret kemarin.
Dengan angka itu, menjadikan Malaysia negara yang paling parah terkena dampak corona di Asia Tenggara.
“Terdapat 190 kasus baru yang telah dilaporkan. Ini menjadikan jumlah kasus positif covid-19 di Malaysia adalah sebanyak 428 kasus,” kata Menteri Kesehatan Malaysia, Datuk Seri Adham Baba di Putrajaya sebagaima diwartakan Antara, Minggu (15/3/2020).
Menurut Adham, tujuh pasien positif corona sebelumnya telah dinyatakan sembuh. Mereka telah diizinkan keluar dari ruang isolasi Rumah Sakit Sungai Buloh.
“Ini menjadikan 42 kasus telah pulih sepenuhnya dari covid-19 dan telah keluar dari rumah sakit,” katanya.
Dia mengatakan sebanyak sembilan kasus positif dari jemaah tabligh kini sedang dirawat di ruang ICU dan memerlukan bantuan pernafasan. Pemerintah Malaysia sedang mendeteksi peserta pengajian lainnya.
“Penyelidikan dan deteksi peserta pertemuan tabligh masih sedang giat diteruskan. Justru KKM menyeru agar peserta pertemuan tabligh menghubungi Kantor Kesehatan Daerah terdekat untuk tindakan selanjutnya,” katanya.
Mereka yang sudah diidentifikasi mengikuti acara pengajian itu akan diisolasi selama 14 hari. Terutama mereka yang menjalin kontak dengan positif covid-19.
“Begitu juga untuk kontak terdekat kasus positif covid-19, patient-under-investigation (pasien dalam pengawasan) yang tidak mematuhi kriteria masuk ke dalam hospital (rumah sakit),” katanya.
Dalam keterangan pers terbaru tersebut, Kementrian Kesehatan Malaysia tidak menyinggung adanya warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak. Sedangkan, disebutkan terdapat tiga WNI yang positif covid-19 setelah menghadiri pengajian tersebut.
Meski Adham tidak memberi jumah pasti kasus corona hari ini, Dirjen Kesehatan Noor Hisham Abdullah mengonfirmasi kemarin bahwa Kementerian Kesehatan (Depkes) telah menghubungkan 77 kasus dengan peristiwa tabligh akbar tersebut.
Sampai pukul 07.00 malam kemarin waktu setempat, Departemen Kesehatan mengatakan total 4.942 peserta dari Malaysia telah diidentifikasi. Dari jumlah tersebut, 3.206 telah diuji untuk Covid-19.
Depkes juga mengatakan semua peserta Malaysia dan kontak dekat mereka akan ditempatkan di bawah karantina wajib selama 14 hari.
Pertemuan keagamaan tabligh akbar yang berlangsung di Kuala Lumpur antara 28 Februari dan 1 Maret itu dihadiri oleh sekitar 16.000 orang.
Dari yang hadir, 14.500 adalah warga Malaysia dan sisanya adalah orang asing dari seluruh wilayah. Negara-negara tetangga seperti Singapura, Brunei dan Indonesia semuanya telah melaporkan kasus Covid-19 baru yang melibatkan warga negara mereka yang berpartisipasi dalam acara tersebut.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Kesehatan meminta kepada 696 Warga Negara Indonesia (WNI) yang mengikuti Tabligh Akbar di Masjid Sri Petaling, untuk memeriksakan diri bila ada keluhan kesehatan dan turut melakukan tes corona.
“Diimbau agar memeriksakan diri jika ada keluhan kesehatan,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo dalam keterangan resminya, Sabtu (14/3/2020).
Agus menyatakan tindakan itu harus diambil guna mencegah penularan virus Corona kepada seluruh masyarakat Indonesia lainnya.
Agus juga menyatakan bahwa KBRI di Kuala Lumpur telah mengeluarkan surat edaran khusus bagi WNI di Malaysia yang mengikuti kegiatan tabligh akbar di tempat tersebut. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post