ASIATODAY.ID, KUALA LUMPUR – Menteri Luar Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein menekankan bahwa negaranya tetap independen dalam kebijakan luar negeri. Namun warganet dan oposisi negeri itu mengecam Hishammuddin yang menyebut Menlu China Wang Yi sebagai “saudara tua”.
Seperti dilaporkan Reuters, Sabtu (3/4), Hishammuddin Hussein, memulai kunjungan pertamanya ke China sebagai menteri luar negeri. Dia telah menyatakan harapan bahwa dirinya dan Penasihat Negara China Wang Yi akan mengupayakan hubungan yang lebih erat antara kedua negara, termasuk kerja sama pasca-Covid-19 dan memerangi pandemi.
Namun Hishammuddin memprovokasi kontroversi di negaranya ketika dia mengatakan kepada Wang Yi dalam konferensi pers bersama pada hari Kamis: “Anda akan selalu menjadi kakak laki-laki saya.”
China adalah mitra dagang terbesar Malaysia, tetapi hubungan antara kedua negara telah diuji dalam beberapa tahun terakhir oleh kebijakan luar negeri Beijing yang semakin tegas di kawasan itu. Percikan hubungan Malaysia dengan China dipicu klaim maritim di Laut China Selatan yang kaya sumber daya, beberapa di antaranya bertentangan dengan klaim Malaysia sendiri.
Beberapa warga Malaysia menulis ke media sosial untuk menegur Hishammuddin. Warganet mengatakan tampaknya Hishammuddin berusaha menenangkan negara adidaya global. Sementara pemimpin oposisi Anwar Ibrahim menuntut menteri mencabut komentarnya dan mengeluarkan permintaan maaf kepada negara.
“Ini bukan bahasa dan gaya yang harus digunakan dalam dunia diplomasi dan hubungan internasional karena terkesan menempatkan Malaysia sebagai boneka asing,” kecamnya, Sabtu.
Menurut Anwar, sebagai negara yang netral dan tidak berpihak pada kekuatan besar mana pun di dunia, pernyataan Hishammuddin jelas merupakan bentuk penghinaan terhadap negara sendiri.
Menyusul kritik tersebut, Hishammuddin mengatakan di Twitter bahwa dia telah mengatakan “saudara tua” untuk menunjukkan rasa hormat kepada Wang Yi, dan bahwa kata-kata itu tidak merujuk pada hubungan Malaysia dengan China.
Hishammuddin berkilah bahwa dia telah “menghormati Wang Yi yang lebih tua, dan seorang menteri luar negeri yang lebih senior; maka ‘kakak laki-laki’ untuk saya pribadi ”.
“Bersikap hormat tidak menandakan kelemahan. Yakinlah bahwa Malaysia tetap merdeka, berprinsip dan pragmatis dalam hal kebijakan luar negeri kami – yang didasarkan pada nilai-nilai perdamaian, kemanusiaan, keadilan, dan kesetaraan,” dalihnya. (ATN)
Discussion about this post