ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus didesak mundur dari jabatannya.
Desakan itu disuarakan anggota parlemen Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik yang mendukung kritik Presiden Donald Trump terhadap WHO.
Sebanyak 17 politisi Partai Republik di Komite Luar Negeri DPR AS menulis surat kepada Trump mendukung pembekuan dana untuk WHO.
Trump membekukan dana WHO karena lembaga kesehatan PBB itu dianggap terlalu dekat dengan China dan lamban dalam mengumuman pandemi covid-19.
Para politisi tersebut mengatakan, pencairan dana kembali bagi WHO harus tergantung pada pengunduran diri Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Dalam surat mereka, Partai Republik mengatakan telah kehilangan kepercayaan pada Dr Gheberyesus serta menyalahkan WHO dan Partai Komunis China atas krisis kesehatan global saat ini, meskipun mereka memuji “peran vital” yang dimainkan WHO di seluruh dunia.
“Namun, sangat penting bahwa kita bertindak cepat untuk memastikan ketidakberpihakan, transparansi, dan legitimasi lembaga yang berharga ini,” kata surat itu, yang dipimpin oleh Mike McCaul, petinggi di Partai Republik, melansir AFP, Jumat (17/4/2020).
Juga pada Kamis 16 April, 8 anggota Senat Republik menulis surat kepada Trump dan memintanya untuk bekerja dengan negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan dan negara-negara Eropa untuk menyelidiki asal-usul covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Mereka juga meminta segera mengambil keputusan terhadap WHO.
Sementara untuk surat terbaru ini, para politisi Republik yang dipimpin oleh Senator Marco Rubio, tidak memasukkan rekomendasi khusus, seperti pemecatan Dirjen WHO.
Trump langsung mendapat kecaman pada Selasa dari banyak pemimpin dunia dan pakar kesehatan, serta Partai Demokrat AS,setelah mengatakan ia akan menghentikan pendanaan AS ke WHO.
Mereka mengatakan WHO mungkin perlu reorganisasi tetapi Trump seharusnya menunggu sampai setelah krisis saat ini, yang telah menginfeksi 2.151.199 orang dan menewaskan lebih dari 143.725 orang di seluruh dunia dan menghancurkan ekonomi.
Presiden AS, yang bereaksi dengan marah terhadap kritik atas penanganan sendiri terhadap wabah virus, mengatakan WHO telah mempromosikan “disinformasi” China tentang virus corona dan terlalu toleran dengan Beijing. (ATN)
Discussion about this post