ASIATODAY.ID, TEHERAN – Kerusuhan pecah di sejumlah penjara Iran bagian selatan saat negara tersebut tengah berjuang membendung penyebaran pandemi coronavirus (Covid-19). Salah satu kerusuhan terbaru terjadi di penjara Adel Abad di provinsi Fars.
Melansir TIME, Selasa (31/3/2020), Gubernur Fars Enayatollah Rahimi mengatakan bahwa para narapidana telah menghancurkan kamera pengawas dan juga merusak dua bagian penjara yang menampung sekelompok kriminal terkait kejahatan berat.
Rahimi menambahkan, tidak ada satu pun orang yang terluka dan melarikan diri dalam kerusuhan tersebut.
Jumat kemarin, kantor berita IRNA melaporkan adanya 70 narapidana yangn melarikan diri dari Penjara Saqqez di provinsi Kurdistan. Puluhan narapidana memukuli sipir penjara, sebelum akhirnya melarikan diri. Beberapa narapidana memutuskan kembali ke penjara Saqqez tak lama setelahnya.
Iran telah membebaskan sekitar 100 ribu narapidana sebagai bagian dari upaya menekan penyebaran covid-19. Mereka yang dibebaskan merupakan narapidana dari kasus-kasus pelanggaran ringan.
Sementara untuk narapidana kasus yang dianggap berat, mereka semua masih mendekam di penjara Iran. Jumlahnya diestimasi mencapai 50 ribu.
Sejak awal 2020, kerusuhan meletus di sejumlah penjara Iran di wilayah Aligudarz, Hamedan, dan juga Tabriz. Sejumlah kerusuhan itu juga tak jarang yang berujung aksi melarikan diri.
Berdasarkan data terbaru Universitas Johns Hopkins pada Selasa ini, total kasus covid-19 di Iran mencapai 41.495 dengan 2.757 kematian dan 13.911 pasien sembuh. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post