ASIATODAY.ID, LA PAZ – Presiden Bolivia Evo Morales mengundurkan diri di tengah gelombang protes yang telah berlangsung selama tiga pekan, Minggu 10 November 2019. Ia memutuskan mundur usai kehilangan dukungan dari militer dan kepolisian.
“Saya mundur dari jabatan saya sebagai presiden,” kata Morales dalam sebuah pernyataan di televisi, dikutip dari AFP, Senin (11/11/2019. Beberapa menteri dan pejabat tinggi lainnya di Bolivia juga telah mengundurkan diri.
Jalanan kota La Paz pun dipenuhi selebrasi usai mundurnya Morales. Para demonstran menyalakan kembang api sembari mengibarkan bendera Bolivia yang berwarna merah, kuning dan hijau.
Tokoh oposisi utama Carlos Mesa mengatakan bahwa warga Bolivia, “telah mengajarkan pelajaran berharga kepada dunia. Besok, Bolivia akan menjadi negara baru.”
Morales — mantan petani koka dan presiden pertama Bolivia dari etnis pribumi — dinyatakan menang dalam pemilihan umum pada 20 Oktober lalu. Ia pun melanjutkan kepemimpinan ke periode keempat, usai pertama kali menjabat pada 2006.
Namun pihak oposisi menilai adanya kecurangan dalam proses penghitungan suara. Gelombang aksi protes pun dimulai, yang telah berlangsung selama lebih kurang tiga pekan. Aksi protes telah menewaskan tiga orang dan melukai ratusan lainnya.
Organisasi Negara-Negara Benua Amerika sempat melakukan audit terhadap pemilu di Bolivia. Mereka menemukan kejanggalan dalam hampir setiap aspek, mulai dari teknologi penghitungan suara hingga proyeksi statistik.
Sebelum mengundurkan diri, Morales sempat menyerukan digelarnya pemilu baru. Namun seruan itu tidak cukup untuk menenangkan massa.
Situasi bagi Morales diperburuk usai sejumlah komandan militer dan juga aparat kepolisian meninggalkan pos mereka dan bergabung dengan demonstran.
Meski mundur, Morales menegaskan dirinya tidak lari dari tanggung jawab. “Saya tidak melarikan diri. Saya tidak mencuri apapun,” tegasnya.
Ia berkukuh pemerintahannya selama ini telah menghasilkan sejumlah pencapaian sosial.
Bank Dunia mencatat pemerintahan Morales memang berjasa dalam menurunkan tingkat kemiskinan di Bolivia dari 45 persen di tahun 2010 menjadi 35 persen pada 2018. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post