ASIATODAY.ID, SINGAPURA – Dow dan Thong Guan, salah satu produsen plastic stretch cling film (plastik pembungkus kedap udara) terbesar di dunia, baru saja meluncurkan lini produk baru di Asia Pasifik, yakni polietilena yang terbuat dari sumber daya hayati (bio-based polyethylene/bio-PE).
Peluncuran produk ini menjadi tonggak penting dalam komersialisasi plastik dari bahan baku terbarukan (renewable) di Asia Pasifik. Dengan produk baru ini, para pelaku industri dapat membuat plastik berkinerja tinggi sambil mengurangi jejak karbon.
Lewat kerja sama yang terjalin, Thong Guan akan memakai resin buatan Dow yang terbuat dari sumber daya hayati dengan bahan baku terbarukan. Bahan baku ini memanfaatkan tall oil, sisa produksi kertas, dan dipasok dari hutan-hutan yang dikelola secara lestari.
Tak seperti bahan baku terbarukan lainnya, tall oil tidak termasuk bahan pangan manusia, serta tidak membutuhkan lahan tambahan dalam proses produksinya.
Dow menjalankan pendekatan “mass balance” yang mengutamakan penggunaan bahan baku terbarukan dengan cara mendukung sistem berkelanjutan dalam produksi plastik. Lewat pendekatan ini, pelaku industri bisa beralih dari penggunaan bahan bakar fosil sebagai bahan baku.
Nano Bio, lini produk stretch cling film terbaru dari Thong Guan, akan memakai polietilena berdensitas rendah dan linier buatan Dow, yakni ELITE™ 5230GC R Enhanced Polyethylene Resins. Tanpa mengurangi mutu, stretch cling film dari sumber daya hayati ini akan membantu para pemilik merek untuk memenuhi besarnya permintaan atas plastik terbarukan di Asia Pasifik.
“Demi mencapai sejumlah target keberlanjutan yang baru, Dow bertekad menerapkan dan mengembangkan berbagai teknologi untuk menghasilkan produk-produk yang lebih menghemat sumber daya. Dengan demikian, pelanggan terbantu untuk mengurangi jejak karbon. Peluncuran polietilena pertama yang terbuat dari sumber daya hayati dan berbasiskan bahan baku terbarukan di Asia Pasifik menjadi langkah penting dalam upaya tersebut,” kata Bambang Candra, Commercial Vice President, Asia Pasifik, Dow Packaging and Specialty Plastics, dalam keterangan tertulis yang diterima Minggu (2/8/2020).
“Selain itu, sebagai bagian dari sejumlah target keberlanjutan yang baru, Dow juga berkomitmen untuk menghentikan sampah plastik yang terbuang ke lingkungan dengan turut mengumpulkan, memakai kembali, atau mendaur ulang 1 juta metrik ton plastik pada tahun 2030 serta turut mewujudkan ekonomi sirkular dengan menjual 100 persen produk-produk Dow untuk kemasan yang dapat digunakan kembali atau didaur ulang pada 2035,” tambahnya.
Lini produk stretch cling film Nano Bio diproduksi dengan nanoteknologi mutakhir sehingga tampil lebih tipis sekaligus lebih kuat, fleksibel, dan awet. Di samping ramah lingkungan, produk kemasan yang lebih optimal ini menjaga stabilitas bongkar muat, serta mengurangi tingkat kerusakan dan kecelakaan dalam pengiriman produk.
“Peluncuran produk tersebut menjadi momen penting bagi Dow. Resin dari sumber daya hayati untuk pertama kalinya diluncurkan di Asia Pasifik, pasar yang berkembang paling pesat bagi Dow. Langkah ini menjadi kunci penting dalam pengembangan ekonomi sirkular. Dow bangga menjalankan upaya tersebut bersama mitra jangka panjangnya, Thong Guan, dan terus menghadirkan produk-produk berkelanjutan yang memenuhi target-target pelestarian lingkungan,” jelas Eunice Ch’ng, Senior Marketing Manager, Asia Pasifik, Dow Packaging and Specialty Plastics.
“Kami bertekad untuk melestarikan lingkungan hidup dan sumber daya alam demi masa depan dunia. Kolaborasi berkesinambungan dengan Dow mencerminkan dedikasi kami dalam menghadirkan produk-produk terbarukan dan mempromosikan keberlanjutan,” ujar Dato’ Ang Poon Chuan, Managing Director, Thong Guan Industries.
“Dengan resin buatan Dow yang berasal dari sumber daya hayati, produk Nano Bio mengurangi penggunaan plastik sambil mempertahankan kinerja yang baik. Hasilnya, Nano Bio mampu memenuhi kebutuhan bisnis dan aspek keberlanjutan para pelanggan kami,” jelasnya.
David Ang, Sales and Marketing General Manager, Thong Guan Industries menambahkan, eberlanjutan bukan sekadar slogan.
“Di Thong Guan, komitmen kami bukan hanya pada produk, namun juga pada proses kerja dan konsumsi harian. Kami sangat berkomitmen untuk melestarikan bumi, mengurangi jejak karbon, serta berinovasi menuju keseimbangan ekologis demi generasi masa depan,” ujarnya.
Portfolio polietilena buatan Dow yang berbasiskan sumber daya hayati diproduksi dengan bionafta yang memakai tall oil sebagai produk turunan dari pembuatan bubur kertas.
Bahan baku baru dari sumber daya hayati ini juga ikut mengurangi jejak karbon secara drastis jika dibandingkan resin PE biasa yang terbuat dari bahan baku fosil. Lebih lagi, aktivitas produksi resin PE kami telah disertifikasi ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) berdasarkan pendekatan mass balance.
Pendekatan ini membantu pelaku industri menjadi berkelanjutan (sustainable) dengan mendukung sumber bahan-bahan yang berkelanjutan dalamsistem manufaktur atau produksi yang kompleks. Artinya, semua proses tersebut dapat dilacak (traceability). (AT Network)
Discussion about this post