ASIATODAY.ID, JAKARTA – Emirates dan Otoritas Kesehatan Dubai (DHA) telah
menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang bertujuan untuk menjadikan Dubai sebagai kota pertama di dunia yang menerapkan verifikasi digital rekam medis bagi wisatawan terkait pengujian dan vaksinasi COVID-19.
MoU tersebut ditandatangani oleh Yang Mulia Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum, Ketua dan Kepala Eksekutif Emirates dan Yang Mulia Awadh Al Ketbi, Direktur Jenderal Otoritas Kesehatan Dubai pada 25 Februari lalu.
Sheikh Ahmed mengatakan Dubai adalah pusat global transportasi udara dan salah satu kota paling progresif di dunia untuk layanan e-government.
“Kerjasama ini adalah langkah terbaik
untuk menggabungkan kemampuan kita dalam menerapkan verifikasi digital rekam medis COVID-19, yang juga akan memungkinkan proses verifikasi dokumen nirsentuh di Bandara
Internasional Dubai. Hal ini akan meningkatkan pengalaman wisatawan serta meningkatkan keandalan, efisiensi, dan kepatuhan terhadap persyaratan masuk yang diberlakukan oleh destinasi-destinasi di seluruh dunia,” kata Sheikh Ahmed melalui keterangan tertulisnya, Kamis (4/3/2021).
“Dubai akan terus memimpin dalam menerapkan pendekatan yang efektif dan seimbang untuk mengendalikan penularan COVID-19 sambil memfasilitasi perjalanan dan transportasi udara demi kepentingan masyarakat dan ekonomi,” imbuhnya.
Dalam MoU tersebut, Emirates dan DHA akan menghubungkan sistem TI milik laboratorium yang disetujui DHA dengan sistem reservasi dan check-in Emirates untuk memungkinkan pembagian,
penyimpanan, dan verifikasi informasi kesehatan penumpang terkait infeksi, pengujian dan vaksinasi COVID-19 dengan cara yang efisien, aman dan patuh akan hukum yang berlaku.
Proyek ini akan segera dimulai dengan tujuan mengimplementasikan verifikasi digital bagi wisatawan dalam beberapa bulan kedepan. (AT Network)
Discussion about this post