ASIATODAY.ID, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyarankan Pemerintah Provinsi Bali untuk menggunakan energi baru terbarukan (EBT) untuk memenuhi kebutuhan energinya.
“Di Bali saya kira Pembangkit Listrik Tenaga Surya bisa besar. Selain itu, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) tidak lagi menggunakan minyak diesel tapi menggunakan minyak Crude Palm Oil (CPO). Itu hitungannya jadi EBT juga,” kata Jonan saat kunjungan kerja ke Pemprov Bali, Rabu (21/8/2019).
“Daya mampu Bali saat ini sekitar 1.300 MW. Sampai tahun 2025 kita perkirakan tambahan penguatan agar sistem kelistrikan menjadi lebih stabil, mengingat karakteristik pembangkit EBT bersifat intermiten,” ujar Jonan.
Untuk itu Pemerintah, kata Jonan, akan menyatukan sistem kelistrikan Bali dengan sistem di Pulau Jawa, agar layanan listrik lebih andal dan konsisten.
Jonan berharap dengan kerja sama ini dapat meningkatkan pembangunan pembangkit EBT di Pulau Bali, mengingat Pulau Dewata memiliki berbagai potensi energi pembangkit EBT yang dapat dikembangkan, seperti surya, panas bumi, air, biomassa, angin, hingga arus laut.
“Pengembangan ini juga memdorong tercapainya target bauran energi secara nasional dari EBT yang sebesar 23% pada tahun 2025,” ujarnya.
,’;\;\’\’
Discussion about this post