• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
  • id
    • ar
    • zh-CN
    • en
    • fr
    • de
    • id
    • ko
    • no
    • ru
Friday, March 24, 2023
AsiaToday.id
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Dunia Akui Terobosan Indonesia Menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca

by Redaksi Asiatoday
November 17, 2022
in Sains & Lingkungan
2 min read
0
Dunia Akui Terobosan Indonesia Menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) bersama para pemimpin negara G20 dan lembaga internasional mengunjungi Tahura Ngurah Rai, Kota Denpasar, Bali, Rabu (16/11/2022). Presiden dan para pemimpin G20 melakukan kegiatan penanaman pohon mangrove bersama. Foto BPMI Setpres

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia menjadi satu-satunya negara di kawasan Asia Pasifik yang mendapat pengakuan internasional dalam usaha menekan emisi gas rumah kaca di Climate Change Conference (COP27), Mesir.

Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Laksmi Dhewanthi menyatakan dengan pengakuan itu, Indonesia berhak menerima pembayaran pertama dari program pengurangan emisi gas rumah kaca.

Capaian tersebut diberikan melalui Program Fasilitas Kemitraan Karbon Hutan atau Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF-CF) diantara 47 yurisdiksi di seluruh dunia.

RelatedPosts

Mahasiswa di Jakarta Protes Rencana Jepang Buang Limbah Nuklir ke Laut

Indonesia Bangun Pusat Riset Pangan di Sumatera

Indonesia Bentuk BIOAct Center

“Ini merupakan milestone penting dan merupakan wujud pengakuan internasional atas usaha kolaboratif antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, mitra swasta, akademia, komunitas, dan Lembaga Swadaya Masyarakat di Indonesia. FCPF adalah salah satu contoh bahwa kita semua dapat bekerja bersama sebagai sebuah bangsa dalam menekan emisi gas rumah kaca,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (17/11/2022).

Pada 8 November 2022, Indonesia telah menerima pembayaran pertama sebesar US$20,9 juta dari total target pembayaran insentif sebesar US$110 juta untuk mencapai target pengurangan emisi sebesar 22 juta ton CO2eq pada 2024.

Menurut Laksmi, program REDD+ dan mekanisme pembayaran berbasis kinerja ini dapat diimplementasikan dan menjadi program insentif yang tepat untuk upaya Indonesia dalam memitigasi perubahan iklim, terutama dari sektor Forestry and Other Land Use (FOLU).

Sementara itu, Lead Environmental Specialist for Indonesia and Timor-Leste World Bank, Andre Rodrigues de Aquino menyebutkan kolaborasi multi pihak penting dalam mendukung keberhasilan program pengurangan emisi ini.

“Kita tidak bisa mengesampingkan pentingnya jaringan kemitraan di level provinsi yang memastikan setiap infrastruktur berjalan untuk mencapai target program,” sebutnya.

Melalui pendekatan yurisdiksi yang diterapkan, Indonesia diklaim dapat mengatasi krisis iklim secara efektif dengan melibatkan pemerintah daerah sebagai pemain kunci untuk mendorong pembangunan berkelanjutan.

Adapun, Global Director for Natural Climate Solutions dari The Nature Conservancy Rane Cortez mengatakan, pendekatan yurisdiksi ini menyoroti pentingnya mencari kepemimpinan yang efektif di setiap wilayah dan sektor, serta pemangku kepentingan utama sehingga bisa membangun kepercayaan dan membangun visi yang sama.

Kemudian, mengintegrasikan pemetaan kerja dan meningkatkan akuntabilitas dengan adanya transparansi pendanaan.

“FCPF-CF ini membuktikan bahwa nilai ekonomi karbon ternyata bisa membantu program penurunan emisi,” terang Rane sebagai mitra pendamping Kaltim bersama-sama dengan YKAN dalam mendorong pembangunan hijau.  (AT Network)

Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tags: Climate ActionCOP27KTT G20Perubahan IklimSave Earth
Previous Post

Organisasi Kartel Nikel Dunia Segera Terbentuk, Libatkan Indonesia, Kanada dan Australia

Next Post

Perusahaan Taiwan, Foxconn Bangun Industri Baterai di Indonesia Mulai 2023

Next Post
Investasi Rp114 Triliun di Indonesia, Foxconn Siapkan Model Bisnis BOL

Perusahaan Taiwan, Foxconn Bangun Industri Baterai di Indonesia Mulai 2023

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Jepang Akhiri Pembatasan Ekspor Bahan Mentah Cip ke Korea Selatan
  • 9 Warga China Tewas Ditembak di Kawasan Tambang Emas di Afrika Tengah
  • Indonesia, Malaysia dan Thailand Komitmen Perkuat Ekonomi di Kawasan
  • Nikel Indonesia Bisa Habis, Hilirisasi Jadi Kunci
  • Pertemuan Pertama ASEAN SOM WG on DMP, Bahas Prosedur Pengambilan Keputusan
  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.