ASIATODAY.ID, GLAND – Planet bumi menghadapi bencana ekologi dan kepunahan spesies terbesar sejak akhir era dinosaurus.
Laporan Dana Margasatwa Dunia (WWF) menyatakan satu juta spesies terancam punah dalam beberapa dekade mendatang.
Dalam artikel WWF bertajuk “Pemenang dan Pecundang 2021”, yang diterbitkan pada hari Rabu, mencantumkan hewan-hewan langka yang populasinya menyusut atau tumbuh paling besar tahun ini.
“Gajah hutan Afrika, beruang kutub, katak pohon, burung bangau dan spesies ikan seperti sturgeon dan huchen – ini hanya beberapa yang kalah pada tahun 2021. Mereka mewakili ribuan spesies hewan yang terancam punah,” tulis WWF dikutip dari RT, Sabtu (1/1/2022).
Di antara “pemenang”, organisasi tersebut mencantumkan lynx Iberia yakni salah satu kucing paling langka di dunia, bersama dengan badak Nepal dan burung bustard. Memperhatikan bahwa keberhasilan spesies ini merupakan penghargaan atas upaya para konservasionis, WWF menekankan bahwa situasinya tetap serius.
“Sekitar satu juta spesies bisa punah dalam beberapa dekade mendatang, yang akan menandai kepunahan spesies terbesar sejak akhir era dinosaurus,” klaim organisasi tersebut.
Menurut anggota dewan WWF Eberhard Brandes, perlindungan spesies sekarang melibatkan pertanyaan “apakah suatu hari nanti umat manusia akan masuk dalam daftar merah dalam kategori bahaya dan menjadi pecundang dengan cara hidupnya sendiri.”
Ada lebih dari 40.000 spesies hewan dan tumbuhan yang saat ini masuk dalam Daftar Merah Internasional, yang memenuhi syarat sebagai terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Secara total, Daftar Merah mencakup hampir 142.600 spesies yang terancam punah. (ATN)
Discussion about this post