ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pandemi coronavirus (Covid-19) membuat investor panik. Ini terlihat dari aliran modal asing yang terus keluar sejak empat bulan terakhir.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, aliran modal asing masih terus keluar (capital outflow) hingga awal April 2020. Bahkan, saat ini sudah mencapai Rp156,3 triliun.
“Net foreign buying kita negatif untuk saham dan SBN (surat berharga negara) menyebabkan ada Rp156,3 triliun dilepas pada Januari hingga April 2020,” terang Sri Mulyani dalam video telekonferensi, yang dimonitotor Minggu (19/4/2020).
Aliran modal asing yang keluar melalui pasar saham sebesar Rp12,67 triliun. Capital outflow yang keluar ini tercatat untuk periode Januari hingga 14 April.
Sementara untuk aliran modal asing yang keluar melalui surat utang negara (SUN) mencapai Rp143,6 triliun (year to date/ytd). Padahal, pada Januari 2020 masih terjadi net foreign buying atau dana masuk dalam tren positif yakni sebesar Rp15,2 triliun.
Namun, saat penyebaran Covid-19 meluas diberbagai negara dana asing keluar dari RI senilai Rp33,7 triliun. Kemudian pada Februari 2020 juga naik hingga puncaknya pada Maret 2020 mencapai Rp126,8 triliun aliran modal asing yang keluar.
Menurut Sri Mulyani, optimisme pasar telah runtuh oleh Covid-19 sehingga investor menarik dana investasinya untuk sementara dari negara berkembang, salah satunya Indonesia. Bahkan, akibat hal ini beberapa negara sempat meminta bantuan kepada IMF.
“Dengan gejolak ini, banyak pelaku sektor keuangan mengalami kepanikan. Ini menyebabkan mereka kemudian melakukan penjualan semua surat berharga dan alat investasi dan pegang treasury yang dianggap surat berharga paling aman. Akibatnya capital outflow karena melepas surat berharga dan investasi dari beberap negara. Ini sebabkan lebih dari 100 negara minta bantuan IMF,” jelasnya. (ATN)
Discussion about this post