ASIATODAY.ID, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres, mengungkapkan bahwa pandemi Coronavirus (Covid-19) membuat ekonomi dunia mundur “bertahun-tahun bahkan puluhan tahun”.
“Kita mengalami penurunan pendapatan per kapita yang paling tajam sejak 1870,” kata Guterres mengutip Aljazeera, Rabu (15/7/2020).
Dikatakan, antara 70 dan 100 juta penduduk diperkirakan akan masuk ke dalam kelompok kemiskinan ekstrem.
“Bahkan sekitar 265 juta orang dapat menghadapi kerawanan pangan akut pada akhir tahun ini,” katanya.
Karena itu Guterres menyerukan dilakukannya kebijakan yang multilateralisme, inklusif, berjejaring, dan efektif untuk menangani krisis tersebut.
WHO juga mengingatkan pandemi ini bisa menjadi jauh lebih buruk jika negara-negara di seluruh dunia tidak mengikuti tindakan pencegahan kesehatan dasar. Salah satunya mewajibkan warga negara untuk memakai masker.
“Virus ini tetap menjadi musuh publik nomor satu,” menurut pernyataan WHO saat dilakukan pengarahan virtual dari kantor pusatnya di Jenewa.
WHO mengingatkan lebih dari 13 juta orang di seluruh dunia telah didiagnosis terpapar Covid-19, sedangkan sebanyak 7,3 juta orang telah pulih.
Sebanyak 573.000 orang meninggal, menurut data dari Universitas Johns Hopkins. AS, Brasil, Inggris, Meksiko, dan Italia mencatat angka kematian terbanyak. (ATN)
Discussion about this post