ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Ekonomi Amerika Serikat (AS) mulai melesat naik. Bahkan pemulihan ekonomi negeri Paman Sam semakin mendekati level prapandemi Covid-19.
Produk Domestik Bruto (PDB) AS tumbuh 6,4 Persen pada triwulan pertama 2021, tertinggi sejak triwulan ketiga 2003.
Pertumbuhan ini sedikit di bawah ekspektasi analis yang disurvei Dow Jones di kisaran 6,5 persen. Pada triwulan empat 2020, PDB AS tumbuh 4,3 persen.
Pertumbuhan PDB ditopang oleh berbagai sektor seperti konsumsi pribadi, investasi residensial dan nonresidensial, dan belanja negara. Sementara menurunnya ekspor dan naiknya impor menahan laju pertumbuhan.
Sektor konsumsi domestik, yang berkontribusi 68,2 persen terhadap PDB, tumbuh 10,7 persen di triwulan pertama 2021, dibandingkan pertumbuhan 2,3 persen di triwulan sebelumnya. Belanja konsumen mayoritas masih berasal dari konsumsi barang jadi yang tumbuh 23,6 persen.
Pertumbuhan belanja barang terjadi pada khususnya di segmen durable goods, seperti elektronik, yang naik 41,4 persen, sementara belanja konsumen di sektor jasa tumbuh 4,6 persen.
Dari neraca perdagangan, impor AS di triwulan pertama 2021 naik 5,7 persen, sementara ekspor turun 1,1 persen.
Belanja dan investasi pemerintah naik 6,3 persen, termasuk pertumbuhan 13,9 persen di level federal dan pertumbuhan 1,7 persen di tingkat negara bagian dan entitas lokal.
Angka-angka ini menunjukkan pemulihan ekonomi AS yang terdampak pandemi sejak 2020. Lockdown akibat pandemi memaksa 22 juta orang kehilangan pekerjaan dan PDB anjlok hingga 31,4 persen di triwulan kedua 2020.
Perekonomian AS mulai membaik di triwulan ketiga 2020 dengan pertumbuhan 33,4 persen. Akan tetapi, Biro Riset Ekonomi AS masih menyatakan AS dalam keadaan resesi karena PDB dalam nilai dolar belum kembali ke level puncaknya sebelum pandemi.
Sebanyak 14 juta orang sudah kembali bekerja, tetapi sekitar 8,4 juta orang masih kehilangan pekerjaan akibat pandemi. Tingkat pengangguran turun dari level tertingginya 14,7 persen ke 6 persen, tetapi masih di atas tingkat pengangguran prapandemi sebesar 3,5 persen di bulan Februari 2020.
Kongres telah menyetujui alokasi anggaran USD5,3 triliun untuk perlindungan pengangguran dan program-program lainnya, sehingga defisit anggaran federal melebar ke USD1,7 triliun di semester pertama tahun fiskal 2021 dan utang nasional melesat ke USD28,1 triliun.
Kongres juga masih mempertimbangkan proposal anggaran pembangunan infrastruktur USD1,8 triliun yang diajukan Pemerintah AS. (ATN)
Sumber: CNBC
Discussion about this post