• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
  • Arabic
  • Chinese (Simplified)
  • English
  • French
  • German
  • Indonesian
  • Korean
  • Norwegian
  • Russian
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

EKONOMI INDONESIA: Pendapatan Negara Semester I/2022 Tembus Rp1.317,2 Triliun

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
July 2, 2022
in News
2 min read
0
Indonesia Waspadai Stagflasi, Risiko Eskalasi Geopolitik Rusia-Ukraina

Menteri Keuangan (Menkeu) Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati. Dok Kemenkeu

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Ekonomi Indonesia pada tahun 2022 diproyeksi sangat cerah.

Menteri Keuangan (Menkeu) Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pendapatan negara tahun 2022 akan melewati targetnya, sebagaimana Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Perpres 104/2021 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2022.

Perkiraan ini didasarkan atas realisasi masing-masing komponen pendapatan negara yang menunjukkan pertumbuhan pada semester I 2022.

RelatedPosts

China Umumkan Latihan Militer Terbaru dengan Amunisi Sungguhan

Indonesia Potensi Merugi Rp2,5 Triliun Akibat Tambang Timah Ilegal

Agresi Israel di Gaza, Puluhan Orang Tewas Termasuk Anak-anak

BENCANA IKLIM: 549 Orang Tewas di Pakistan Akibat Banjir

Situasi Indo Pasifik Memburuk, China Tutup Ruang Dialog dengan AS

Menkeu memaparkan realisasi pendapatan negara pada semester I 2022 telah mencapai Rp1.317,2 triliun atau 58,1 persen dari target yang ditetapkan pada Perpres 98/2022 yaitu sebesar Rp2.266,2 triliun.

“APBN sampai dengan semester I pertumbuhan pendapatan negara 48,5 persen, sangat kuat. Ini di atas baseline tahun lalu yang sebetulnya sudah tumbuh dan sudah memberikan baseline yang lebih tinggi,” ungkap Menkeu Menkeu pada Rapat Kerja Badan Anggaran DPR dengan Pemerintah dan Gubernur Bank Indonesia dengan agenda Pembahasan Laporan Realisasi Semester I dan Prognosis Semester II APBN Tahun Anggaran 2022, Jumat (1/7/2022).

Pertumbuhan pendapatan negara semester I 2022 didukung realisasi penerimaan pajak yang mencapai Rp868,3 triliun atau 58,5 persen dari target Rp1.485 triliun. Capaian tersebut tumbuh 55,7 persen dari tahun lalu.

Kondisi ini menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan ditopang dari pertumbuhan penerimaan neto per jenis pajak maupun pertumbuhan per sektor yang seluruhnya menunjukkan peningkatan.

“Kita memperkirakan penerimaan pajak akan mencapai Rp1.608 triliun. Ini artinya pertumbuhannya masih di atas 25 persen sampai dengan akhir tahun dibandingkan tahun lalu. Ini adalah suatu baseline baru,” ujar Menkeu.

Sementara itu, realisasi kepabeanan dan cukai hingga semester I 2022 telah mencapai Rp167,6 triliun atau 56,1 persen dari target Rp299 triliun, dalam hal ini tumbuh 37,2 persen. Realisasi ini ditopang cukai yang tumbuh 33 persen dan bea masuk yang tumbuh 30,5 persen, meski terdapat anomali pada bea keluar karena adanya larangan ekspor CPO.

“Kita perkirakan sampai akhir tahun penerimaan kepabeanan dan cukai tembus di atas Rp300 triliun yaitu Rp316,8 triliun. Ini naik 17,7 persen dari tahun lalu yang sudah tumbuh 26 persen,” tandas Menkeu.

Sedangkan dari sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP), Menkeu memperkirakan akan menembus Rp510,9 triliun di akhir tahun. Perkiraan ini didukung realisasi PNBP semester I 2022 sebesar Rp281 triliun atau 58,3 persen dari target Rp481,6 triliun.

Kondisi ini ditopang PNBP sumber daya alam (SDA) migas yang sangat dominan pertumbuhannya di 86,6 persen, serta PNBP lainnya yang juga meningkat, kecuali dari pendapatan BLU yang terkontraksi akibat kebijakan larangan sementara ekspor CPO.

“Ini cerita yang sangat kuat di sisi penerimaan negara, mencerminkan adanya windfall revenue dan growth yang masih bisa bertahan,” pungkas Menkeu. (ATN)

Tags: Pertumbuhan AsiaPertumbuhan Ekonomi
Previous Post

Energy Expert, Inovasi Alibaba Cloud untuk Menghitung Emisi Karbon

Next Post

Di Forum UNOC, Indonesia Ungkap Komitmen 32,5 Juta Hektar Kawasan Konservasi Perairan

Related Posts

IMF: Prospek Ekonomi Global Makin Suram dan Tidak Pasti
News

IMF: Prospek Ekonomi Global Makin Suram dan Tidak Pasti

July 27, 2022
Negara-negara di Asia Mulai Perang Melawan Inflasi 1
News

Negara-negara di Asia Mulai Perang Melawan Inflasi

July 5, 2022
Kolaborasi AFFA dan IPC Corporate University Bangun SDM Berkualitas Global
Business

Indonesia Masuk Daftar dari 5 Negara Terkaya di Asia Tenggara

July 5, 2022
Rp3.903 Triliun Dana Warga Indonesia Mengendap di Luar Negeri
News

World Bank Proyeksi Ekonomi Indonesia hanya Tumbuh 4,6 Persen

June 22, 2022
2045, Indonesia Jadi Kekuatan Dunia Sebagai Negara Maju
News

2045, Indonesia Jadi Kekuatan Dunia Sebagai Negara Maju

June 15, 2022
Varian Delta Merusak Stabilitas dan Pemulihan Ekonomi di Asia Pasifik
News

World Bank: Ekonomi Global Rontok, Dunia Hadapi Stagflasi

June 9, 2022
Next Post
Di Forum UNOC, Indonesia Ungkap Komitmen 32,5 Juta Hektar Kawasan Konservasi Perairan 2

Di Forum UNOC, Indonesia Ungkap Komitmen 32,5 Juta Hektar Kawasan Konservasi Perairan

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • China Umumkan Latihan Militer Terbaru dengan Amunisi Sungguhan
  • Indonesia Potensi Merugi Rp2,5 Triliun Akibat Tambang Timah Ilegal
  • Hungaria dan Indonesia Jajaki Kerja Sama Teknologi dan Talenta Digital
  • 10 Perusahaan Korea Selatan Komitmen Investasi Rp100,69 Triliun di Indonesia
  • Agresi Israel di Gaza, Puluhan Orang Tewas Termasuk Anak-anak
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKoreanNorwegianRussian