ASIATODAY.ID, SINGAPURA – Ekonomi Singapura menunjukkan pemulihan yang lebih cepat.
Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) Singapura mengatakan bahwa ekonomi Singapura tumbuh 14,3 persen pada kuartal kedua 2021 dibandingkan dengan kuartal yang sama di 2020.
Secara absolut, MTI mengatakan Produk Domestik Bruto (PDB) Singapura pada kuartal kedua tahun ini 0,9 persen di bawah tingkat pra-pandemi pada kuartal kedua 2019.
Kenaikan PDB karena pada tahun lalu ekonomi berkontraksi 13,3 persen akibat lockdown, sehingga memadamkan hampir semua kegiatan ekonomi dari 7 April hingga 1 Juni 2020.
Ekonom swasta yang disurvei oleh bank sentral Singapura dalam survei triwulanan baru-baru ini memperkirakan pertumbuhan ekonomi Singapura sebesar 15 persen untuk kuartal kedua.
Di seluruh sektor, konstruksi mengalami pertumbuhan terkuat dengan ekspansi 98,8 persen dalam setahun, berbalik dari penurunan 23,1 persen pada kuartal kedua 2020.
MTI mengatakan secara absolut, nilai tambah sektor konstruksi berada pada 31,6 persen di bawah level pra-pandemi pada kuartal kedua 2019. Sektor manufaktur naik sebesar 18,5 persen pada kuartal II 2021, memperpanjang pertumbuhan 11,3 persen pada kuartal I-2021.
Dukungan untuk pertumbuhan datang dari ekspansi output di semua kluster, kecuali manufaktur biomedis. Kluster elektronik dan rekayasa presisi terus berekspansi karena permintaan global yang kuat untuk peralatan semikonduktor dan semikonduktor. Industri yang memproduksi jasa secara keseluruhan tumbuh 9,8 persen tahun-ke-tahun di kuartal kedua.
Sektor jasa, perdagangan besar dan eceran, serta transportasi dan penyimpanan tumbuh sebesar 9,3 persen, membalikkan kontraksi 1,7 persen pada kuartal kedua pada 2020. “Semua sektor dalam kelompok ini berkembang selama kuartal tersebut,” kata MTI.
Sektor informasi dan komunikasi, keuangan dan asuransi dan jasa profesional secara kolektif meningkat sebesar 7,8 persen pada kuartal kedua 2021.
“Semua sektor dalam kelompok ini mencatat ekspansi yang sehat,” kata MTI sebagaimana dilaporkan CNA, Rabu (14/7/2021).
Kelompok sektor jasa yang tersisa, akomodasi dan layanan makanan, real estat, layanan administrasi dan pendukung serta sektor jasa lainnya yang meningkat sebesar 13,4 persen pada kuartal II-2021.
“Sebagian besar sektor dalam grup juga tumbuh di belakang basis rendah pada kuartal kedua tahun lalu,” kata MTI.
Secara keseluruhan, nilai tambah kelompok sektor ini tetap 11,8 persen di bawah sebelum pandemi pada kuartal II-2019. (ATN)
Discussion about this post