ASIATODAY.ID, MEDAN – Permintaan Karet Sumatera Utara (Sumut) dari berbagai negara khususnya Jepang dan China mulai meningkat setelah sempat anjlok akibat pandemi covid-19.
Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut Edy Irwansyah mengatakan, dari ekspor Karet Sumut pada Mei 2020 yang sebanyak 14.975 ton, penjualan terbesar ke Jepang dan China.
“Ekspor karet Sumut ke Jepang pada Mei sebesar 3.985 ton atau 26,61 persen dari total ekspor karet Sumut yang sebanyak 14.975 ton,” jelasnya dikutip dari Antara, Selasa (16/6/2020).
Ekspor karet terbesar kedua adalah ke RRT atau 17,31 persen dan disusul ke Amerika Serikat 10, 70 persen.
Edy menyebutkan, pada Mei, ekspor karet Sumut sudah bisa ke 27 negara setelah sebelumnya sempat terganggu akibat pandemi covid-19 yang melanda secara global.
Menurut data, ekspor karet yang masih sangat terganggu adalah ke India karena negara itu belum terlalu terbuka untuk perdagangan dampak pandemi covid-19.
“Melihat perkembangan ekspor di Mei, ada prediksi ekspor semakin membaik pada Juni,” katanya.
Keyakinan bahwa ekspor karet semakin membaik pada Juni, ujar Edy Irwansyah, juga terlihat dari permintaan sejumlah negara importir sebelumnya yang meminta ekspor yang tertunda dikapalkan mulai Juni ini.
Dia mengakui, volume ekspor karet Sumut periode Januari-Mei 2020 masih turun 18,3 persen dibandingkan periode sama 2019 atau tinggal 142.413 ton. Periode sama 2019, volume ekspor karet Sumut 174.345 ton.
“Semoga ekspor karet Sumut di semester II melonjak tajam agar penurunan ekspor di semester I tertutupi,” ujar Edy.
Pada 2019, ekspor karet Sumut sebesar 410.070 ton atau turun dari 2018 yang mencapai 456.536 ton. (ATN)
Discussion about this post