ASIATODAY.ID, KUALA LUMPUR – Ekspor Malaysia tumbuh 15,6 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 130,24 miliar ringgit (1 ringgit = Rp3.524) atau sekitar US$29,46 miliar (1 dolar AS = Rp15.621) pada November 2022, ungkap data resmi dikutip Senin (26/12).
Ekspansi ekspor itu didukung oleh ekspor yang kuat dari produk kelistrikan dan elektronik (electrical and electronic/E&E), gas alam cair (liquefied natural gas/LNG), produk minyak bumi serta minyak mentah, kata Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Internasional Malaysia dalam pernyataannya.
Menurut pernyataan tersebut, produk E&E, yang nilainya mencapai 53,16 miliar ringgit dan menyumbang 40,8 persen dari total ekspor, melonjak 32,1 persen dari November 2021.
Produk minyak bumi, yang nilainya mencapai 12,33 miliar ringgit dan menyumbang 9,5 persen dari total ekspor, naik 26,4 persen (yoy).
LNG, yang nilainya mencapai 6,62 miliar ringgit dan menyumbang 5,1 persen dari total ekspor, melonjak 69,5 persen (yoy).
Sementara itu, perdagangan Malaysia meningkat 15,6 persen (yoy) menjadi 238,17 miliar ringgit pada November.
Impor untuk bulan tersebut naik 15,6 persen menjadi 107,93 miliar ringgit dan surplus perdagangan meningkat 15,6 persen menjadi 22,3 miliar ringgit.
Untuk periode Januari hingga November, perdagangan Malaysia melonjak 29,9 persen menjadi 2,61 triliun ringgit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Ekspor meningkat 27,2 persen (yoy) menjadi 1,42 triliun ringgit, sementara impor naik 33,3 persen (yoy) menjadi 1,19 triliun ringgit. (Xinhua)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post