ASIATODAY.ID, MAKASSAR – Nilai ekspor Sulawesi Selatan pada Maret 2020 mengalami penurunan tajam dibandingkan ekspor bulan sebelumnya.
Bedasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Sulawesi Selatan sebesar 79,73 juta Dollar Amerika atau turun 19,03 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan ( sulsel ) Yos Rusdiansyah mengatakan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terjadi penurunan sebesar 10,25 persen.
Penurunan transaksi ekspor ini karena sejumlah komoditas andalan Sulsel mengalami penurunan permintaan.
Komoditas Nikel tercatat masih mendominasi komoditas ekspor Sulsel yaitu sebesar 66,84 persen dengan nilai sebesar 53,29 juta dollar.
Disusul komoditas besi dan baja sebesar 6,40 juta, Biji-bijian berminyak dan Tanaman Obat 6,22 juta, Lak, Getah dan Damar sebesar 4,14 Jutaserta Ikan, Udang dan Hewan Air Tidak Bertulang Belakang Lainnya sebesar 3,17 juta Dollar Amerika.
Sebagian besar ekspor pada bulan Maret 2020 ditujukan ke Jepang dengan porsi 70,74 persen. Disusul China, Filipina, Korea Selatan dan Amerika Serikat.
“Mudah-mudahan ekpor Sulsel ke beberapa negara masih kedepan masih membaik seperti saat ini. Agar mendorong ekonomi,” ujarnya saat menyampaikan rilis melalui video konferensi yang diterima Rabu (6/5/2020).
Berbanding terbalik dengan ekspor, impor Sulawesi Selatan pada Maret 2020 justru naik signifikan dari bulan sebelumnya hingga menyentuh angka 50,26 persen dengan nilai USD79,44 juta.
Lima kelompok komoditas utama yang diimpor adalah Bahan Bakar Mineral, Gandum- ganduman, Gula dan Kembang Gula, Ampas dan Sisa Industri Makanan serta Mesin-mesin dan Pesawat Mekanik. (ATN)
Discussion about this post