ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pada Hari Margasatwa Dunia yang diperingati setiap tahun pada 3 Maret, Emirates Group menegaskan kembali komitmennya untuk melindungi satwa liar dan habitat mereka serta menyoroti upaya konservasi yang telah dilakukan dalam acara Environment Forum online yang diselenggarakan untuk karyawannya di seluruh dunia.
Selama forum tersebut berlangsung, para ahli dari Dubai Desert Conservation Reserve, Emirates One & Only Wolgan Valley di Australia, dan Emirates SkyCargo berbicara tentang upaya yang telah dilakukan untuk melindungi spesies dan habitat yang terancam punah di Dubai, upaya restorasi setelah kebakaran hutan di Australia, dan peran Emirates dalam menggagalkan perdagangan satwa liar di seluruh jaringannya.
Selain mengurangi emisi dan mengkonsumsi sumber daya secara bertanggung jawab, konservasi satwa liar dan habitatnya merupakan salah satu dari tiga pilar strategi keberlanjutan lingkungan Emirates Group.
Emirates Group yakin bahwa generasi mendatang harus dapat menikmati dan melihat satwa liar di alam liar, dan percaya bahwa keindahan dunia serta keanekaragaman hayati adalah inspirasi untuk bepergian.
Rehabilitasi satwa liar dan habitat alami
Sejak tahun 2003, Emirates Group telah mendanai dan mendukung Dubai Desert Conservation Reserve (DDCR), cagar alam habitat gurun pedalaman seluas 225-kilometer persegi yang menampung lebih dari 560 spesies berbeda dan 31,000 pohon asli setempat yang telah ditanam. DDCR memiliki peran penting dalam melestarikan lingkungan gurun di Dubai yang unik, termasuk flora dan fauna aslinya.
Di antara pencapaiannya adalah keberhasilan program perkenalan kembali satwa liar DDCR yang dimulai pada tahun 1999. Sejak saat itu, program tersebut telah berhasil meningkatkan populasi ungulata, termasuk oryx Arab, gazelle Arab, dan gazelle pasir menjadi lebih dari 1,300 ekor. Program tersebut terbukti sangat berhasil sehingga memicu proses relokasi beberapa spesies ke kawasan lindung lainnya di wilayah tersebut.
Selain itu, lebih dari 2,800 burung houbara atau bustard MacQueen telah diperkenalkan kembali ke DDCR, sementara spesies burung penting lainnya, seperti burung hantu elang firaun (pharaoh eagle-owl) dan burung nasar berwajah lappet (lappet-faced vulture) tinggal di wilayah cagar alam tersebut, dan beberapa spesies burung lainnya dipantau melalui teknologi tag satelit.
DDCR adalah pemimpin regional dalam penelitian ekologi yang berkolaborasi secara aktif dengan lembaga pendidikan dan penelitian lokal dan internasional dengan lebih dari 30 proyek keanekaragaman hayati yang telah diselesaikan sejauh ini. DDCR juga mempromosikan pariwisata berkelanjutan dan memberikan pengalaman gurun yang autentik sambil mendidik pengunjung tentang alam yang harus dijaga dan warisan kehidupan Dubai.
Sebelum pandemi, DDCR secara bertanggung jawab menampung hampir 290,000 wisatawan dalam satu tahun, sehingga menjadi kawasan lindung dengan jumlah pengunjung paling banyak di wilayah tersebut.
Di Australia, Emirates telah mendukung perlindungan hutan Australia selama lebih dari 12 tahun melalui Emirates One & Only Wolgan Valley, kawasan berbasis konservasi di wilayah Greater Blue Mountains yang terdaftar sebagai Warisan Dunia.
Emirates One & Only Wolgan Valley menunjukkan komitmen kuat terhadap status netral karbonnya dengan meningkatkan inisiatif lingkungan dan warisannya. Setelah kebakaran hutan di awal tahun 2020 yang memengaruhi sebagian dari Blue Mountains, tim di One & Only Wolgan Valley memulai regenerasi wilayah. Pekerjaan restorasi habitat juga telah ditingkatkan oleh resor dengan cara mengidentifikasi beberapa ‘Area Pemulihan Habitat’ sebagai sumber data lingkungan untuk memantau pembaruan bertahap satwa liar serta ekosistem di wilayah tersebut.
Bagian dari wilayah yang terkena dampak kebakaran hutan telah pulih dengan cepat, dan keanekaragaman hayati serta ekosistem satwa liar sebagian besar telah dilestarikan. Selama satu dekade terakhir, bank bibit yang terdiri dari lebih dari satu juta bibit yang mewakili 25 spesies asli telah dibangun dengan bantuan pemandu lapangan, karyawan hotel, dan tamu properti.
Bibit tersebut kini memainkan peran penting dalam mengisi kembali area kerusakan akibat kebakaran hutan dengan membantu menciptakan kembali kompleksitas habitat alami untuk serangga, reptil, dan marsupial kecil yang terkena dampak.
Selain itu, pemetaan banyaknya pohon berlubang di area properti resor di mana beberapa diantaranya telah berumur lebih dari 150 tahun sedang dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan memberikan gambaran tentang dampak kebakaran hutan pada berbagai spesies yang mencari perlindungan di sana. Proyek lainnya termasuk restorasi habitat dengan para tamu, yang melibatkan pemindahan puing-puing untuk meningkatkan kompleksitas habitat.
Proyek ini membantu menciptakan tempat perlindungan dan koridor satwa liar yang sangat penting untuk membantu perkembangan populasi hewan dan serangga setempat pasca kebakaran hutan.
Pendekatan waspada untuk menghentikan perdagangan satwa liar ilegal
Emirates SkyCargo telah mengambil posisinya sebagai pemimpin global dalam perang melawan perdagangan dan eksploitasi satwa liar ilegal. Pada tahun 2016, Emirates menandatangani Deklarasi Istana Buckingham dan bergabung dengan Satuan Tugas Transportasi Satwa Liar (United for Wildlife Transport Taskforce) dalam perang melawan perdagangan satwa liar ilegal.
Emirates juga merupakan mitra ROUTES (Reducing Opportunities for Unlawful Transport of Endangered Species). SkyCargo Emirates telah mengadopsi kebijakan zero tolerance terhadap perdagangan satwa liar ilegal yang mencakup kucing besar, gajah, badak, dan trenggiling di antara jenis kargo hewan selundupan lainnya, serta menerapkan larangan total terhadap pemburuan hewan liar (trophy hunting) untuk empat hewan liar utama (Big-4), bahkan dalam kasus di mana pengiriman tersebut dapat dianggap legal menurut peraturan CITES (The Convention on International Trade of Endangered Species of Flora and Fauna).
Emirates SkyCargo juga berinvestasi dalam kampanye kesadaran masyarakat serta pendidikan dan pelatihan tentang masalah terkait perdagangan satwa liar ilegal untuk timnya. Tim kargo dilatih untuk melihat tanda-tanda peringatan produk satwa liar yang diselundupkan selama pengangkutan dan penyaringan kargo. Hal ini termasuk saat verifikasi dokumen, pemeriksaan wadah atau kandang, dan konfirmasi keaslian izin CITES.
Seluruh karyawan didorong untuk melaporkan aktivitas mencurigakan melalui saluran internal yang ditunjuk untuk penyelidikan. Intelijen yang terkumpul kemudian dibagikan kepada otoritas yang terkait, yang juga memperkaya pengumpulan data di seluruh dunia untuk tujuan pencegahan perdagangan satwa liar lebih lanjut.
Bekerja sama dengan Bea Cukai Dubai, Polisi Dubai, dan otoritas global lainnya, SkyCargo Emirates telah membantu mencegat beberapa pengiriman satwa liar ilegal sejak tahun 2017.
Emirates menerapkan embargo pengangkutan produk yang terdaftar di CITES dan bagian dari hewan serta tumbuhan yang terancam punah. (AT Network)
Discussion about this post