ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia dan Jerman sepakati peningkatan kerja sama bilateral yang lebih kongkrit. Era baru kemitraan strategis ini ditandai dengan berbagai kesepakatan dan gagasan baru pada Pertemuan ke-5 Bilateral Steering Committee (BSC V), yang digelar secara daring (11/12/2020).
Dikutip dari siaran pers Kemenlu, Selasa (15/12/2020), pada pertemuan ini, telah disepakati rencana beberapa perjanjian Kerjasama yaitu Joint Declaration of Intent on Health Cooperation, MoU on quality infrastructure, MoU on Green Infrastructure Initiative serta MoU on Triangular Cooperation. Melalui MoU Green Infrastructure Initiative , Pemerintah Jerman menganggarkan EUR 2,5 miliar pinjaman pembangunan selama lima tahun untuk program-program pengelolaan sampah, pengembangan transportasi umum, energi terbarukan dan kendaraan bermotor listrik yang diharapkan dapat ditandatangani di acara Hannover Messe pada bulan April 2021.
Pertemuan juga membahas isu-isu strategis yang menjadi kepentingan kedua negara, antara lain ASEAN Indo Pacific dan Kemitraan Strategis ASEAN – UE. Dirjen Amerika dan Eropa dalam kapasitasnya sebagai ketua delegasi RI menyampaikan tahun 2021 sebagai momentum penting hubungan kedua negara, selain bahwa Indonesia akan menjadi partner country Hannover Messe 2021, hubungan kedua negara di tahun 2021 juga ditandai dengan rencana kunjungan tingkat tinggi.
Sementara itu, Ketua Delegasi Jerman, Petra Sigmund, Director-General for Asia and the Pacific, Federal Foreign Office menyampaikan bahwa kerjasama ekonomi akan tetap menjadi prioritas kedua negara.
Jerman menyambut positif reformasi pemerintah RI, khususnya dengan diterbitkannya UU nomor 11/2020 mengenai Cipta Kerja.
Indonesia dan Jerman juga sepakat untuk mendorong ditingkatkannya perdagangan bilateral menjadi dua kali lipat.
Terkait Indo-Pasifik, kedua negara menjajaki program kerja sama konkret berdasarkan prinsip inklusivitas dan rules-based order.
Pada pembahasan kerja sama dalam kerangka strategi Indo-Pasifik Jerman, bidang kesehatan, lingkungan hidup, energi terbarukan, HAM, ilmu pengetahuan dan vokasi adalah hal utama yang menjadi perhatian bersama. Indonesia dan Jerman juga akan mempererat kerja sama khususnya di bidang layanan kesehatan, alkes dan pengembangan tenaga kesehatan.
Indonesia juga mendorong kolaborasi antar industri farmasi kedua negara, khususnya dalam pengadaan vaksin Covid-19.
Selain hal-hal diatas, kedua negara bertukar pikiran seputar isu pengungsi Rohingya, Laut China Selatan dan penanganan Covid-19 di tingkat global.
Secara khusus, Jerman mengapresiasi kerja sama yang baik dengan Indonesia pada DK PBB, khususnya terkait isu perdamaian di Afghanistan serta kerja sama kedua negara pada forum-forum multilateral antara lain pada saat keduanya menjadi Anggota Tidak Tetap Keamanan PBB pada tahun 2019-2020.
Jerman merupakan salah satu mitra ekonomi terpenting Indonesia di Eropa. Kedua negara telah memiliki Kemitraan Strategis di berbagai bidang melalui Dokumen Deklarasi Jakarta yang diluncurkan pada tahun 2012. Hubungan diplomatik kedua negara telah ada sejak tahun 1952. (AT Network)
Discussion about this post