ASIATODAY.ID, JAKARTA – Fenomena kematian mamalia laut jenis Paus berukuran raksasa terjadi secara beruntun di perairan Indonesia dalam sebulan ini.
Kasus pertama, kematian Paus Bungkuk (Megaptera novaeangliae) berukuran 15 meter di perairan Desa Dharma Camplong, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa Timur pada akhir Maret lalu (30/3/2022).
Untuk mencegah terjadinya polusi mengingat kondisi bangkai Paus sudah mengalami pembusukan tingkat lanjut, tim dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Wilayah Kerja (Wilker) Jawa Timur langsung menenggelamkan bangkai Paus ke tengah laut.
Kasus kedua, kematian Paus Sperma (Physeter macrocephalus) terjadi di kawasan pantai Wadumaddi, Pulau Sabu, Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Imam Fauzi di Kupang, Jumat (8/4/2022), mengatakan bahwa paus sperma itu ditemukan terdampar di kawasan pantai dekat objek wisata Bukit Salju pada Kamis malam (7/4/2022).
“Saat ditemukan sudah dalam keadaan membusuk,” katanya.
Menurut Imam, Paus Sperma itu kemungkinan sudah mati di tengah laut beberapa hari lalu dan kemudian terbawa arus ke kawasan pantai di Desa Wadumaddi, Kecamatan Hawu Mehara.
“Setelah proses identifikasi, pengukuran, dan pengambilan sampel, petugas BKKPN Kupang menguburkan bangkai Paus Sperma tersebut di pesisir pantai,” jelasnya. (ATN)
Discussion about this post