ASIATODAY.ID, BALI – Pemerintah Indonesia secara bertahap terus memastikan pemanfaatan gas di dalam negeri. Dengan potensi yang melimpah yang didukung pengelolaan optimal, Indonesia bisa memainkan peran kunci sebagai masa depan energi terbarukan, baik di Asia maupun di dunia.
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Ego Syahrial, mengungkapkan hal itu saat membuka Indopacific LNG Summit di The Trans Resort, Bali, Selasa (3/3/2020).
“Gas menjadi masa depan energi hijau bersama dengan energi terbarukan. Transisi dari bahan bakar fosil ke gas jadi solusi untuk tantangan global saat ini,” kata Ego di depan para pelaku industri gas dari dalam dan luar negeri, yang hadir membahas potensi kerja sama dan masa depan industri gas di kawasan Indopasifik, khususnya Asia Tenggara dan Asia Selatan, pada acara yang digelar oleh Indonesia Gas Society (IGS) dan mengangkat tema “Shaping the Future” tersebut.
Dikatakan, kebijakan pemerintah saat ini adalah melakukan transformasi energi dari dominan minyak menjadi dominan gas. Selain itu, upaya-upaya penemuan sumber cadangan gas baru terus dilakukan.
“Kami juga berupaya agar dari resources itu dapat ditransfer menjadi cadangan terbukti,” papar Ego.
Ego menambahkan, pemerintah saat ini, juga sedang menggenjot pembangunan infrastruktur pasokan gas untuk memenuhi kebutuhan gas dalam negeri yang terus bertambah.
“Kami juga ingin memastikan dan menjaga agar kegiatan hulu gas tetap menarik bagi investor,” ungkap Ego.
Pada kesempatan itu, Dirjen Ego juga menyampaikan pesan dan arahan Menteri ESDM agar forum Indopacific LNG Summit dapat menghasilkan hal-hal yang konkrit untuk pengembangan industri gas di dalam negeri.
Sementara itu, Chairman Indonesia Gas Society, Didik Sasongko, pada kesempatan yang sama, melihat Indonesia memiliki potensi dan kesempatan yang besar dalam menjawab tantangan kebutuhan industri gas global.
“Diperlukan strategi yang matang untuk menjawab tantangan itu, diantaranya dengan meninjau permintaan dan ketersediaan pasokan gas regional dan global. Tren mendatang seputar kontrak penjualan gas jangka panjang dan pendek, serta tentunya harga gas itu sendiri,” tandas Didik. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post