ASIATODAY.ID, SEMARANG – Setelah Provinsi Jawa Tengah menegaskan diri sebagai daerah investasi, kini daerah itu tengah bergeliat untuk memacu kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara.
Tidak hanya menga destinasi super prioritas Borobudur, namun Jawa Tengah juga sedang berpacu untuk menghadirkan 500 Desa Wisata.
“Saat ini Jateng sudah punya 229 desa wisata. Target kami, dalam 5 tahun ini, 500 Desa Wisata bisa terwujud,” terang Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Sinoeng N. Rachmadi, dalam keterangan tertulis, Rabu (11/13/2019).
Dalam mendorong pengembangan desa wisata ini, pemerintah pun menyiapkan stimulus. Pada 2020, dialokasikan dana Rp1 miliar untuk 5 desa wisata melalui APBD.
Selain 5 desa wisata yang masing-masing memperoleh dana stimulan Rp1 miliar itu, pihaknya juga memberikan bantuan kepada 95 desa wisata lain.
Secara keseluruhan kata Sinoeng ada 100 desa wisata yang akan mendapat bantuan dari Pemprov Jateng pada tahun anggaran 2020.
“Untuk bantuan Rp1 miliar itu kita berikan ke 5 desa wisata yang masuk kategori maju. Sedangkan, untuk desa wisata kategori sedang kita berikan stimulan masing-masing Rp500 juta, dan desa wisata baru diberikan dana Rp100 juta,” imbuh Sinoeng.
Untuk Desa Wisata kategori sedang, lanjut Sinoeng yang akan mendapat dana stimulan dari pemerintah pada 2020 nanti berjumlah 10 desa. Sedangkan untuk desa wisata baru yang mendapat stimulan Rp100 juta berjumlah 85 desa.
“Kita serius untuk mengembangkan desa wisata. Selain stimulan, nanti kita akan ajak para pengelola desa wisata untuk study banding ke luar negeri agar mereka tak hanya bisa mempelajari pariwisata luar negeri, tapi juga mempromosikan potensi desanya di luar negeri,” tandasnya. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post