ASIATODAY.ID, JAKARTA – Gempa tektonik dengan Magnitudo 7,0 Skala Richter mengguncang negeri Turki, Yunani, Bulgaria hingga Makedonia Utara.
Selain menimbulkan tsunami, gempa tersebut mengakibatkan 70 orang terjebak reruntuhan bangunan dan belasan jiwa dilaporkan meninggal dunia.
Gempa dahsyat tersebut meruntuhkan lebih dari selusin bangunan di kota pelabuhan Aegean, Izmir, Turki. Getaran gempa paling kuat dirasakan hingga Ibu Kota Turki, Istanbul.
Otoritas Manajemen Bencana Turki melaporkan 120 terluka, sementara laporan Anadoly Agency, 70 orang dilaporkan terperangkap di bawah reruntuhan di Izmir telah berhasil diselamatkan.
Menurut catatan U.S. Geological Survey, pusat gempa berada di 17 kilometer dari pantai Seferihisar, Turki pada kedalaman 10 kilometer.
Otoritas Yunani mengeluarkan peringatan tsunami untuk Pulau Samos, yang terletak dekat dengan garis pantai Turki, setelah gempa bumi.
“Jembatan telah runtuh dan kami tidak dapat memasuki kota,” kata Hasim Kavuklu, seorang pekerja hotel di Kota Sigacik, Turki, seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (31/10/2020).
Kavuklu melanjutkan, beberapa kapal terbalik di pantai Seferihisar.
Kepala Observatorium Kandilli di Istanbul, Turki yakni Haluk Ozener memperingatkan bahwa gempa susulan dapat berlanjut hingga 15 hari ke depan.
Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis telah menelepon Presiden Turki Erdogan untuk menyampaikan belasungkawa atas hilangnya sejumlah nyawa akibat gempa bumi yang melanda kedua negara.
“Apa pun perbedaan kita, inilah saat-saat ketika orang-orang kita perlu berdiri bersama,” ujarnya.
Kedua negara selama berminggu-minggu terlibat dalam perselisihan sengit mengenai eksplorasi sumber energi di Mediterania timur dan pulau Siprus yang terpecah.
WNI Aman
Sementara itu, Kedutaan Besar RI di Ankara Turki melaporkan tidak ada WNI yang menjadi korban gempa tersebut.
KBRI Ankara bersama Satgas Perlindungan WNI di Turki terus berkoordinasi dengan WNI yang berada di wilayah tersebut.
“Sejauh ini tidak diperoleh laporan mengenai adanya WNI yang terkena dampak langsung gempa tersebut,” ujar Harliyanto, Koordinator Perlindungan WNI KBRI Ankara.
Berdasarkan data KBRI Ankara, terdapat sekitar 98 WNI yang tinggal di Izmir dan daerah sekitarnya yang terdampak. Sebagian besar WNI berprofesi sebagai pekerja SPA dan mahasiswa.
Terdapat sekitar 5000 WNI yang tinggal di Turki, sebagian besar adalah mahasiswa (2.700) dan pekerja SPA (1.500).
KBRI Ankara masih terus berkoordinasi dengan Satgas Perlindungan WNI, simpul-simpul WNI dan otoritas setempat.
Info sementara, sejumlah bangunan di pusat kota Izmir, kota ketiga terbesar di Turki setelah Istanbul dan Ankara, mengalami kerusakan berat.
Selain Izmir, kota-kota yang terdampak di sekitar wilayah tersebut antara lain kota Usak, Denizli, Manisa, Balikesir, Aydin dan Mugla. Hingga saat ini belum ada laporan resmi mengenai korban akibat gempa tersebut. (AT Network)
Discussion about this post