ASIATODAY.ID, JENEWA – Perubahan iklim yang memicu gelombang panas di Eropa telah menciptakan bencana mengerikan. Selain kebakaran hutan, salju abadi tebal yang selama berabad-abad menutupi sebuah jalur di pegunungan Alpen Swiss diperkirakan mencair seluruhnya dalam beberapa pekan ke depan.
Demikian keterangan sebuah resor ski di negara tersebut pada Kamis, 11 Agustus lalu.
Setelah berlalunya musim dingin yang kering, gelombang panas di Eropa menjadi bencana besar bagi gletser di pegunungan Alpen, yang terus mencair dengan cepat.
Jalur perlintasan antara Scex Rouge dan Tsanfleuron telah membeku setidaknya sejak era Romawi. Namun kedua gletser itu perlahan-lahan mencair, dan diperkirakan akan benar-benar menghilang sebelum musim panas tahun ini berakhir.
“Jalur (lapisan es) tersebut akan sepenuhnya mencair dalam beberapa pekan,” ujar pernyataan resor ski Glacier 3000, dilansir dari The Straits Times, Jumat, 12 Agustus 2022.
Dengan ketebalan lapisan es sekitar 15 meter, tanah di bagian bawahnya “akan sepenuhnya terlihat ke permukaan pada akhir September.”
Lapisan es yang diperkirakan mencair berada di ketinggian 2.800 meter di wilayah ski Glacier 3000. Area tersebut menandai perbatasan antara Vaud dan Wallis di barat Swiss.
Selama ini para pemain ski dapat meluncur dari satu gletser ke gletser lainnya di Glacier 3000. Namun saat ini sebongkah batu besar di antara dua bukit tersebut telah muncul, dengan hanya menyisakan beberapa lapisan es.
Mauro Fisher, peneliti dari Universitas Bern, mengatakan bahwa hilangnya ketebalan gletser di wilayah tersebut tahun ini tiga kali lebih tinggi dibanding 10 musim panas terakhir. (ATN)
Discussion about this post